Majalengka, Jawa Barat, infojatim.com - Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap.

Tegaskan Komitmen Kedaulatan Pangan. Pemerintah Republik Indonesia menggelar panen raya serentak yang digelar di 14 provinsi dan 156 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo Subianto memimpin acara Panen Raya Nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat,  yang disiarkan secara langsung di kanal Youtube@SekretariatPresiden pada Senin (07/04/2025). Foto: (Tangkapan Layar Video kanal Youtube@SekretariatPresiden)

Presiden Prabowo Subianto memimpin acara Panen Raya Nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang disiarkan secara langsung di kanal Youtube@SekretariatPresiden pada Senin (07/04/2025).

Acara ini merupakan bagian dari panen raya serentak yang digelar di 14 provinsi dan 156 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dalam agenda kegiatan tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, termasuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo. Turut hadir pula Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Prabowo secara simbolis melakukan panen padi menggunakan alat modern combine harvester dan menyaksikan proses pembelian gabah petani oleh Perum Bulog. Dalam dialog dengan para petani, baik yang hadir langsung maupun secara virtual dari 13 provinsi lainnya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran petani sebagai tulang punggung bangsa.

"Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun tanpa pangan tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI," tegas Presiden Prabowo.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya melaporkan bahwa panen tahun ini merupakan hasil dari kebijakan pro-petani yang diterapkan pemerintah. Ia juga menyampaikan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan akan terus meningkat.

Di sisi lain, perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur, Kabupaten Serang, Banten, menyampaikan keberhasilan dan tantangan para petani di lapangan. Salah satunya terkait kelancaran pupuk yang dinilai sangat membantu meningkatkan hasil panen.

"Jadi syukur alhamdulillah yang asalnya paling 7,5, 7,6 tapi sekarang karena pupuknya lancar, sehingga petani enggak sulit untuk cari pupuk lagi. Waktu pemupukan ada. Segala ada, tapi alhamdulillah dengan sebabnya pupuknya lancar, penghasilan juga lancar alhamdulillah," ujarnya.

Prabowo pun menanggapi semua masukan dengan penuh perhatian dan menggarisbawahi bahwa pembangunan pertanian harus berpihak pada rakyat.

"Saya ingin jadi Presiden, ingin jadi pemimpin yang berhasil menurunkan harga pangan untuk rakyat Indonesia. Itu keinginan saya. Dan ini keinginan daripada semua menteri, semua gubernur, semua bupati. Kita akan bahagia kalau rakyat kita senyum, kita akan bahagia kalau para petani kita makmur," tegas Presiden Prabowo dalam sambutannya.

Dialog interaktif ini menjadi bagian penting dari pendekatan kepemimpinan Presiden Prabowo yang ingin mendengar langsung suara rakyat, sekaligus menjadi simbol penguatan semangat gotong royong dalam membangun ketahanan pangan Indonesia.

Agenda kegiatan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan pangan dan mendukung kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.(Red)

#PanenRayaNasional #KetahananPangan #PertanianIndonesia #PrabowoSubianto #PetaniIndonesia #KedaulatanPangan

Sumber: (BPMI Setpres)
YouTube: @SekretariatPresiden

Post a Comment