Info Jatim Grup 23:45 A+ A- Print Email

Gresik, infojatim.com - Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap.

Pemerintah Kabupaten Gresik dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur melaksanakan kegiatan penanaman padi bersama dalam program Jaksa Sahabat Tani. Yang digelar di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, pada Rabu (08/01/2025). Foto : (Dok. Humas Pemkab Gresik)

Siapa sangka, di balik julukan kota industri, Gresik ternyata juga menyimpan potensi besar sebagai lumbung pangan nasional. Komitmen ini dibuktikan dengan dilaksanakannya program “Jaksa Sahabat Tani” yang digagas bersama oleh Pemerintah Kabupaten Gresik dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Program ini digelar di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Rabu (08/01/2025).

Selain jajaran Pemkab Gresik, program ini melibatkan berbagai pihak. Di antaranya Kepala Kejati Jawa Timur Mia Amiati, Kepala Kejaksaan Negeri Gresik Nana Riana, Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, para kepala desa dari Kecamatan Duduksampeyan, kelompok tani, serta tamu undangan lainnya.

Dalam acara penanaman padi bersama di Desa Tambakrejo, Rabu (08/01/2025), Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara sektor industri dan pertanian. Meski dikelilingi pabrik-pabrik besar, Gresik masih memiliki sekitar 39.000 hektare lahan sawah yang produktif.

"Program ini menjadi bukti nyata bahwa Kabupaten Gresik tidak hanya unggul di sektor industri, tetapi juga terus menjaga komitmennya sebagai penopang ketahanan pangan nasional, "ungkapnya.

Sinergi untuk Ketahanan Pangan

Program ini bukan sekadar seremoni. Melalui kerja sama lintas sektor, mulai dari pemerintah, kejaksaan, hingga perusahaan BUMN seperti Petrokimia Gresik, para petani mendapatkan dukungan penuh. Mulai dari penyediaan benih unggul, pupuk berkualitas, hingga peralatan pertanian modern seperti transplanter.

Kelompok tani di gresik tampak antusias usai mengikuti acara penanaman padi bersama di Desa Tambakrejo, yang turut dihadiri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kepala Kejati Jawa Timur Mia Amiati, Kepala Kejaksaan Negeri Gresik Nana Riana, Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, para kepala desa dari Kecamatan Duduksampeyan, pada Rabu (08/01/2025) Foto: (Dok. Humas Pemkab Gresik) 

“Ini adalah wujud nyata komitmen kami mendukung program Asta Cita Presiden terkait ketahanan pangan,” tegas Kepala Kejati Jawa Timur, Mia Amiati.

Ia menambahkan bahwa para petani seringkali menghadapi kendala dalam mengakses teknologi dan pasar. Oleh karena itu, sinergi seperti ini sangat krusial.

Petani Era Digital

Penanaman padi menggunakan transplanter menjadi daya tarik tersendiri. Alat modern ini mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan. “Kami ingin petani Gresik tidak hanya produktif, tetapi juga mengikuti perkembangan teknologi," kata Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.

Ekspansi ke Pulau Bawean

Tidak hanya di daratan utama, potensi pertanian Gresik juga digali hingga ke Pulau Bawean. Rencana perluasan area tanam di pulau ini diharapkan mampu meningkatkan kontribusi Gresik terhadap kebutuhan pangan nasional.

"Bahkan, luas lahan sawah di Gresik bertambah, termasuk di Pulau Bawean yang kini memiliki sekitar 4.000 hektare sawah yang bisa dioptimalkan,” ujar Bupati Yani. (Rz)

#GresikTaniModern #PemkabGresik #JaksaSahabatTani #KetahananPangan #PertanianBerkelanjutan

Post a Comment