Gresik, infojatim.com - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap.
Peserta pekerja santri usai Digembleng dan menuntaskan pendidikan pelatihan kerja selama 2 minggu di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Al-Ishlah Bungah Gresik, Sabtu (15/07/2023.
Sebanyak 50 peserta pekerja santri produktif akhirnya berhasil Digembleng dan menuntaskan pendidikan pelatihan kerja selama 2 minggu. Peserta yang berusia antara 18-40 tahun ini dibekali Diklat Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Al-Ishlah Bungah Gresik.
Dalam Kegiatan penutupan Pelatihan Pengelasan SMAW Angkatan ke-2 oleh Tim Melek Industri ini. terjalin atas kerjasama dengan Dyah Roro Esty Komisi VII DPR RI, dan BDI (Balai Diklat Industri) Kementerian Perindustrian RI Yang dilaksanakan di BLKK Ponpes Al-Ishlah Bungah Gresik, Sabtu (15/7/2023).
Pembina Tim Melek Industri Lestari Widodo, S.Pd.I, M.Pd.I, M.Si mengatakan, kegiatan ini merupakan keberlanjutan dari Diklat sebelumnya. yaitu merespons dinamika Industri yang semakin berkembang pesat di Gresik.
"Dengan tidak meninggalkan kearifan lokal dan budaya santri, maka seluruh binaan Tim Melek Industri, sesuai arahan Presiden RI Bapak Ir. H. Joko Widodo, Para Kyai Sepuh adalah Pekerja Santri," tandas Kang Widodo sapaan akrabnya.
Ia menuturkan bahwa Penyiapan Kompetensi, berupa Skill, Ilmu, sekaligus penanaman attitude merupakan konsentrasi dan fokus progres dari Tim Melek Industri ke depannya. selain itu, Para peserta benar-benar diseleksi dengan ketat dan sesuai aturan dari Kementerian. termasuk penyebaran peserta dari berbagai wilayah desa di Kecamatan Bungah dan di Kecamatan Manyar, termasuk ada beberapa dari Kecamatan lainnya di Kabupaten Gresik.
"Agar ada virus positif, yang tertanam pada generasi muda dalam perubahan mindset, sehingga ada bekal skill dan siap di dunia kerja," tutur pria yang dikenal aktif tulus ikhlas bergelut di dunia sosial kemasyarakatan ini.
Menurutnya, kemitraan dari berbagai pihak sangat diharapkan. termasuk saat ini Tim Melek Industri dipercaya oleh Dyah Roro Esty yang kebetulan di Komisi VII DPR RI membidangi Industri, BDI Kementerian Perindustrian, BLKK, termasuk pihak-pihak lainnya bareng-bareng berikhtiar, kolaboratif, sinergi, dalam rangka pengawalan SDM para Pekerja Santri.
Kang Widodo yang juga Dosen Universitas Qomaruddin Bungah ini, Mengungkapkan, segala ikhtiar tersebut dilakukan agar ke depan benar-benar tidak ada istilah menjadi penonton atau buruh di negara sendiri.
"Maka dari itu, kita berbuat dengan maksimal, sehingga terwujud Berkah Bonus Demografi Kewilayahan sesungguhnya, mengurangi kemiskinan di Kabupaten Gresik sesuai dengan Komitmen dari Nawakarsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik serta Bentuk Penegakkan Perda Ketenagakerjaan Lokal yang wajib memperkerjakan 60 persen warga Gresik dalam dunia industri," ungkapnya.
Harapan ke depan, dalam setiap progres Tim Melek Industri, supaya out put dari binaan yang sudah dibekali Kompetensi bisa benar-benar dapat diperkerjakan di Perusahaan Besar di Gresik, khususnya yang terdekat dengan Wilayah kita, yaitu Perusahaan di Kawasan JIIPE, mencakup PT. Freport Indonesia berikut Subcon-subconnya, Sariroti, Singyi, Hailiyang dan lainnya.
"Semoga usaha maksimal, ikhtiar Tim Melek Industri kemarin, hari ini dan ke depan selalu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik Pemerintah Pusat, DPR. RI, Kementerian terkait, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, sampai tingkat Kecamatan serta Desa-desa dan beberapa stakeholder lainnya," harapnya serius.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Dimas Ketua Kelas Angkatan ke-2 mewakili seluruh peserta menyampaikan kesan dan pesannya. Ia mengucapkan terima kasih dengan diadakannya Diklat ini, mewakili seluruh teman-teman, jika ada salah dan khilaf selama mengikuti diklat mohon dimaafkan.
"Harapan terbesar ke depan, setelah mendapatkan ilmu, skill, dan pembekalan attitude upaya bisa segera berkarya, bekerja di perusahaan - perusahaan besar di Gresik, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) Manyar," harapnya.
Ditempat yang sama, Tim BDI Kementerian Perindustrian RI yang diwakili Oleh Retna Erry Triyana, SH mengucapkan terima kasih atas kerja keras Tim Melek Industri sebagai Gerakan Masyarakat yang fokus dan peka dalam menyongsong dunia industri.
"Tugas kami adalah melaksanakan pendidikan, pelatihan, bagi peningkatan Sumber Daya Manusia Industri yang Cakap dan Cerdas," jelasnya.
Sesuai dengan aturan regulasi yaitu UU. Nomor 03 Tahun 2014, fokus kami ; Menciptakan Wirausaha Industri, Pembinaan Industri, Tenaga Kerja Industri, Konsultan Industri.
"Target kita, yang sudah progresnya mulai Tahun 2013, sudah rampung 400.000 lulusan diklat. Out put kami adalah bagaimana dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri, meningkatkan kompetensi calon pekerja, terakhir pengurangan pengangguran terbuka," tutupnya.
Selanjutnya, Kegiatan Penutupan Pelatihan ini dimulai dengan pra acara dengan Bertawasul ke Makam Pendiri Ponpes Al-Ishlah Almaghfurlah Almarhum KH. Maimun Adnan oleh seluruh panitia dan peserta. Selanjutnya dilaksanakan registrasi peserta dan dibuka dengan ditandai menyanyikan Lagu Padamu Negeri.
Dikutip dari mitra media BN News kegiatan Tim Melek Industri ini disambut baik dan diapresiasi oleh pihak pelaku Industri di Kawasan JIIPE serta Perusahaan di dalamnya, yaitu PT. Freport Indonesia, berikut Subconnya Chiyoda, Petrosea, PT. Hailiyang, PT. Singyi dan lainnya. Semoga seluruh peserta diklat, yakni Para Pekerja Santri dapat secepatnya diterima bekerja di PT Freeport Indonesia dan perusahaan lainnya. (Red/DH)
Pendiri Penanggung Jawab Redaksi infojatim.com : Arifin S,Zakaria
Redaktur : Rizki
Sumber: Mitra media
Post a Comment