GRESIK - infojatim.com - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap
Proyek pembangunan Jembatan RE Martadinata di kelurahan lumpur kec Gresik yang melintas aliran sungai kalitowo beberapa waktu yang lalu sempat diberitakan di beberapa media , akhirnya warga spontanitas demo di akibatkan hujan yang menggenangi pemukiman warga di sekitar proyek pembangunan Jembatan tersebut, dengan memblokade akses jalan diatas jembatan, selasa malam (23/11/ 2021).
Pasalnya warga geram terhadap sikap asal-asalan dalam pengerjaan proyek tersebut dan acuhnya CV Enam Thobiat Luhur selaku kontraktor pelaksana menindaklanjuti komplain dari warga, tapi pada kenyataannya di lapangan setiap hujan turun selalu menggenangi pemukiman warga dan sampah sampah yang menyumbat pembuangan air yang tidak sesuai dengan saluran pembuangan air, " ujar warga dan kepala desa tersebut ketika di konfirmasi oleh tim redaksi infojatim.com - gresiknews1.com di lokasi.
Permasalahan berawal dibongkarnya jembatan yang menjadi penghubung ke pelabuhan gresik ini, saluran air dibongkaran jembatan sementara oleh CV Enam Thobiat Luhur dibuat terlalu kecil sehingga tidak dapat menahan debit air saat hujan turun.
Akibatnya, banjir akan menggenangi pemukiman sekitar aliran sungai kalitowo lumpur yang berdekatan dengan proyek, setiap kali hujan deras turun hingga ketinggian -+ 50 cm.
Dihimpun dari informasi dilapangan, sebelum pengerjaan proyek tersebut, sosialisasi antara perwakilan masyarakat sekitar dengan pihak PUTR Gresik dan Kontraktor pelaksana sudah dilakukan.
Dalam sosialisi tersebut, terdapat point yang disampaikan bahwa proyek pembangunan jembatan akan dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian pengecoran jalan, dengan maksud untuk menghindari potensi banjir yang berkelamaan.
Namun dalam pelaksaannya berbeda, justru setelah pembongkaran jembatan, pengecoran jalan dikerjakan lebih dulu, sehingga permasalahan yang menimbulkan kemarahan warga sekitar ini timbul.
Purwanto ketua rt 007 rw 001 Lumpur, pemukiman warga yang paling terdampak banjir, saat dilokasi demo mengaku sudah menyampaikan keluhan warganya ke pihak CV Enam Thobiat Luhur, namun sepertinya direspon dengan lambat.
"Saya sudah sampaikan keluhan warga terkait saluran yang terlalu kecil, dan pengerjaan jembatan yang seharusnya di dahulukan untuk menghindari banjir dimusim hujan ini, namun sepertinya belum direspon dengan baik", kata Purwanto
"Bahkan pihak kontraktor berdalih, pembangunan jembatan belum bisa dilakukan, terkendala saluran pipa gas dilokasi yang belum ditemukan", imbuhnya.
"Ini sangat aneh, apa sebelum proyek ini dikerjakan sudah dikaji segala sesuatunya terkait yang ada dilokasi atau belum, atau cuma dilihat sekilas", tutup purwanto.
Lurah lumpur Fathan SE saat dikonfirmasi awak media tim redaksi infojatim.com - gresiknews1.comdi lokasi demo mengatakan, dirinya juga sudah menyampaikan keluhan warga ke pihak terkait, namun masih belum mendapat jawaban dengan pasti.
Dalam situasi kondisi warga lumpur yang terdampak akibat Proyek Pembangunan jembatan RE Martadinata Gresik. tim redaksi infojatim.com - gresiknews1.com berupaya menghubungi Sdr Nanang Setiawan dari Dinas PU Gresik lewat selulernya yang membidangi proyek tersebut.
Selanjutnya Sdr Nanang menyampaikan lewat pesan Whas Appnya ke Pendiri Penangung Jawab Redaksi infojatim.com - gresiknews1.com bahwa permintaan warga lumpur agar pada jembatan ditambahkan Uditch lagi dengan posisi di atas untuk menambah kelancaran aliran sungai.
Masih pesan WahtsApp dari Sdr Nanang. Hal.ini disebabkan perubahan drastis dari rencana pelaksanaan pembangunan jembatan yang tidak bisa memberlakukan penutupan total jalan RE Martadinata secara penuh, sehingga metode menutup sungai dengan menanam uditch untuk tetap menjaga aliran sungai terpaksa dilakukan, namun kembali pada permasalahan sampah yang menumpuk ikut memberi andil permasalahan ini.
Dari pihak dinas PU Gresik akan merapatkan masalah ini dan akan mengundang pihak pihak terkait. Semoga permasalahan ini segera terselesaikan, karena kita juga berusaha profesional pada rekanan yang waktunya banyak terkendala oleh hal hal non teknis, " Ungkapnya, "
"Rencananya Lurah, Rt, Rw dan perwakilan warga secepatnya menemui pihak terkait untuk menindaklanjuti protes dari warga ini, tadi hadir juga anggota dari polsek kota datang lalu pergi, ironisnya yang ada dilokasi pada saat warga demo spontan dari bhabin koramil setempat memediasi warga" Ucap kades, "
"Untuk saat ini blokade dari warga sudah dibuka agar tidak mengganggu lalu lintas menuju ke Pelabuhan Gresik dan lancar agar perputaran roda ekonomi para driver Truck Truck pengangkut barang berjalan lancar ", Tutup Fathan.
Penulis Arifin S.Zakaria
pendiri penangung jawab redaksi
Post a Comment