GRESIK - infojatim.com - Motto Berani Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap.
Kang Abdul Halim, yang dikenal dengan sebutan Ki Begawan Setigi seakan tak pernah lelah berinovasi demi menebar kemanfaatan. Betapa tidak, setelah sukses membangun wisata alam Setigi, dilanjut agrowisata Kebun Pak Inggih, kini lelaki berjenggot panjang ini mendirikan sebuah Pondok Pesantren di Desa Bolo, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Menariknya, Ponpes yang diberi nama Sumber Terang ini benar-benar menjadi sumber ilmu yang terang benderang bagi para santrinya. Bagaimana tidak, selain bisa belajar ilmu agama, para santri juga digembleng agar mahir berbahasa Inggris.
Dengan menyuguhkan konsep Kampung Inggris, pondok binaan Ponpes Sunan Drajat Lamongan ini
bekerja sama dengan lembaga kursus World English dari Pare Kediri, menawarkan program mahir bahasa Inggris dengan waktu singkat, yakni tiga bulan.
Ketua Yayasan Ponpes Sumber Terang (YPPST) Abdul Halim mengatakan, untuk mewujudkan program itu, pihaknya mendatangkan 15 mentor bahasa Inggris. Setiap kelompok ada 10 peserta yang dibedakan di tiap tingkatan.
"Dalam waktu singkat tiga bulan, kami jamin seluruh peserta mahir berbahasa Inggris. Karena kami langsung mendatangkan 15 mentor profesional dari Pare, Kediri,” kata Abdul Halim yang juga alumni Ponpes Sunan Drajat, Sabtu (11/7/2020).
Ditandaskan Abdul Halim, untuk angkatan pertama ini peserta yang mengikuti kursus hanya dikenai biaya jas almamater dan sertifikat sebesar Rp 200 ribu. Lalu bagi yang tinggal di asrama, cukup membayar uang makan Rp 300 ribu per bulan.
“Untuk fasilitas pembelajaran dan biaya asrama gratis bagi angkatan pertama. Yang tinggal di asrama bayar Rp 300 ribu per bulan, untuk biaya makan dua kali sehari. Intinya kami ingin menciptakan kampung inggris di sini,” tegasnya penuh semangat.
Dalam pelaksanaan pembelajaran lanjut Halim, semua teknis pembalajaran serta materi dari mentor profesional yang berpengalaman di bidangnya. Pihaknya berharap, ke depan, banyak anak-anak bisa menguasai bahasa Internasional.
Halim yang juga Kades Sekapuk ini mengungkapkan, alasan membuka kelas khusus ini karena kondisi lembaga pendidikan formal kebanyakan lemah di pembelajaran bahasa Inggris.
"Selain itu, di era globalisasi ini semakin dinamis, mulai dari dunia perdagangan internasional. Apalagi saat ini banyak berdiri perusahaan asing di Indonesia. Kemampuan bahasa Inggris sangat dibutuhkan, kita harus ambil bagian," tandasnya serius.
Di tempat yang sama, Pemangku Ponpes Ahmad Ja'far Ghoni menjelaskan, untuk tahap pertama ada 99 pendaftar mulai dari jenjang SD/MI dan sekolah tingkat atas baik SMA/SMK serta umum.
"Semua kami fasilitasi dengan baik mulai sarana dan prasarana. Diharapkan, selain bisa belajar agama, kami ingin agar mereka mahir bahasa Inggris. Setelah sudah mahir, nanti akan jadi mentor di pondok ini," ucapnya.
Ghoni menambahkan, program ini juga sejalan dengan program pondok ke depan yang akan membuka SMK dengan berbagai jurusan, di antaranya Pariwisata, Perhotelan dan Teknik Pertanian modern.
Untuk sementara ini, teknis pembalajaran difokuskan dengan sistem pendidikan nonformal, yakni berupa kursus bahasa Inggris dan ilmu agama Islam diniyah.
"Ke depan, Ponpes Sumber Terang juga akan membuka SMK. Jadi, kemampuan bahasa Inggris dan ilmu agama Islam akan terus diasah. Semoga kelak para santri menjadi generasi penerus bangsa yang hebat dan bermanfaat," harapnya sembari memanjatkan doa.
Sumber Berita ; Ddk
Pendiri dan penanggung jawab redaksi : Arifin S.Zakaria
Post a Comment