Gresik, infojatim.com - Motto Berani Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap.
Dalam memperjuangkan aspirasi dari solidaritas peduli pendidikan Kab Gresik, telah dilaksanakan Aksi unras damai oleh solidaritas peduli pendidikan yang terdiri dari PMII,LMND dan FNKSDA dengan tema "Aksi damai untuk mempersoalkan dilema pendidikan di masa pandemic" yang bertempat di kantor Pemkab Gresik Jl. Dr.Wahidin Sudirohusodo 245 Kec.Kebomas Kab.Gresik yang diikuti oleh sekitar 100 orang pendemo / aksi Unras damai dengan kordinator aksi Sdr. Moh. Sholikhul Hadi (Sekretris PMII Cab. Gresik), pada hari, Rabo 1 Juli 2020.
Adapun Rute / jalan yang ditempuh dalam aksi Unras tersebut para pendemo berkumpul di pendopo alun- alun Gresik - kantor DPRD Gresik dan menuju kantor pemkab Gresik, dengan membawa peralatan sbb: Megaphone ,poster, sepeda motor, bendera, selebaran, banner dan APD ( Masker,Hand sanitizer).
Selanjutnya setelah semua dipersiapkan peralatan Aksi Unras perjalanan dari Pendopo alun-alun kota Gresik, massa aksi melakukan pergeseran menuju Kota menuju depan kantor DPRD Gresik dan korlap aksi melaksanakan orasi secara bergantian.
Sementara dalam aksi Unras tersebut para pendemo melaksanakan orasi demo dengan secara bergantian yang pada intinya. Sejak akhir 2019 WHO menetapkan pandemi covid 19 ke seluruh Dunia tak kecuali Indonesia dan sampai dengan 30 juni 2020 kasus covid 19 di Indonesia mencapai 56.385 kasus dan merenggut jiwa sebanyak 2.876 jiwa dan itu merupakan bentuk kecerobohan pemerintah dalam menanganinya, " Ujar " , dari pendemo.
Untuk masalah perekonomian yang di derita oleh rakyat Indonesia dengan buruknya sistem kesehatan mengakibatkan gelombang PHK masal yang semakin menambah derita rakyat Indonesia, sementara biaya pendidikan terus harus di bayarkan dengan sistem yang di nilai kurang optimal pada masa covid 19.
Yang seharusnya pendidikan di sesuaikan dengan kondisi perekonomian rakyat malah di rasa semakin mencekik, para rektor dan kepala sekolah enggan membebaskan biaya pendidikan dengan dalih KAS mereka yang mengalami devisit sedangkan kebijakan pendidikan yang memihak kepada rakyat sudah di atur dalam UUD 45 pasal 31 ayat 1 s.d 5,,,"Tegas, " dari pendemo tersebut.
Sekolah dan kampus yang ada di Indonesia merupakan ladang untuk memperoleh komersialisasi dengan biaya pendidikan yang sangat tinggi dan semakin memberatkan khususnya oleh anak" kelas buruh dan kaum tani.
Disamping itu Persentase jumlah pemuda yang bisa kuliah di tahun 2019 dari total 63.2 juta pemuda hanya 6,9 juta yang bisa kuliah artinya dari 5 pemuda hanya 1 yang bisa kuliah dan 50% mahasiswa PTS terancam putus kuliah.
Yang mendasar pada pendidikan dasar dan menengah angka putus sekolah sangat tinggi di tahun 2019 dari tim nasional percepatan penanggulan kemiskinan (TNP2K) mencatat ada 4.586.332 anak yang putus sekolah dan ironisnya jawa timur menempati urutan ke 3 nasional dengan angka 609.131 anak, " Imbuhnya, ".
Sejak pandemi covid 19 dan pendidikan beralih ke system daring justru banyak mengundang masalah yang memberatkan siswa di mana tidak meratanya jaringan internet di Indonesia dan tambahan biaya kuota serta biaya pendidikan yang harus tetap di bayarkan.
Sangatlah penting bentuk Solidaritas peduli pendidikan yang terdiri dari PMII, LMND dan FNKSDA Gresik dengan tegas menyatakan sikap:
1). Bebaskan biaya kuliah 50%.
2). Gratiskan biaya pendidikan SD sampai SMA/SMK.
3). Mendesak pemerintah menciptakan platfom daring mandiri yang berkualitas.
Sementara perwakilan dari mahasiswa di temui anggota dari ketua komisi 1 dan 2 DPRD Gresik dan dilaksanakan penandatangan dukungan terhadap aksi dari solidaritas peduli pendidikan.
Dengan Aksi Unras yang dilaksanakan tersebut adalah hasil keputusan dari solidaritas peduli pendidikan yang terdiri dari PMII,LMND dan FNKSDA Cab. Gresik pada diskusi yang di laksanakan dengan elemen mahasiswa serta LSM pada tanggal 28 dan 30 di Shiren Cafe Jl. Poros Suci - GKB Gresik yang menyoroti dan mengkritisi pemerintah tentang permasalahan pendidikan pada masa pandemi covid 19, "Ujarnya, "
Adapun Tujuan dari aksi tersebut adalah untuk mendesak DPRD Kab. Gresik dan Pemkab Gresik untuk memperjuangkan aspirasi dari solidaritas peduli pendidikan Gresik dalam bidang pendidikan pada masa pandemi covid 19 dan melanjutkannya pada tingkat propinsi serta pusat.
Penulis Arifin S.Zakaria infojatim.com ( Pendiri Dan Penangung Jawab Redaksi)
Post a Comment