Ultras juga Intens mengikuti perkembangan managerial Klub Gresik United. mulai dari awal lahir dan berdirinya Klub Gresik United hingga keberadaannya sekarang yang di kelola oleh PT.Pesegres Joko Samudro.
Perlu untuk di ketahui bahwa keberadaan PT Pesegres Joko Samudro yang merupakan pengelola dari Klub Gresik United sama sekali tidak menunjukkan keseriusannya sebagai sebuah perusahaan yang profesional, Transparan dan Akuntable dalam pengelolaan industri persepakbolaan di Kab Gresik.
Hal ini dapat kita ketahui bersama bahwa PT Pesegres Joko Samudro masih mempunyai hutang terhadap gaji pemain mulai dari tahun 2017 hingga tahun 2018, yang proses hukumnya saat ini masih berjalan di Pengadilan Negeri Gresik atas gugatan oleh Asosiasi pemain profesional Indonesia ( APPI) , dari permasalahan ini, maka tidaklah berlebihan ketika kita mengatakan dengan tegas bahwa PT Pesegres Joko Samudro Tidak Layak mengelola persepakbolaan di Kab Gresik.
Selain dari hal di atas, sejarah keberadaan Klub Gresik United tidaklah lepas dari peran pemerintahan Kab Gresik, sebelum adanya larangan penggunaan dana APBD/ N untuk sepakbola profesional, maka pengelolaan Klub Gresik United di kelola oleh Pemda Gresik, hingga Akta Pendirian Klub Gresik United atas nama atau Pemda Gresik. Namun setelah adanya larangan tersebut dengan berpijak pada aturan Club Licersing Regulation FIFA, yang intinya mengintruksikan setiap federasi sepak bola negara untuk menerapkan pengelolaan Klub Sepak bola yang profesional dengan salah satu parameternya adalah berstatus badan hukum hal ini juga diperkuat Statuta PSSI.
Sehingga lahirlah PT atau Yayasan yang mengelola sepakbola profesional tersebut. Namun demikian patut di pertanyakan bagaimana proses penyerahan nama Gresik United yang dahulu milik Pemda Gresik kepada PT Pesegres Joko Samudro, karena Slot nama Klub Sepak bola profesional yang ada dan menjadi anggota PSSI adalah Gresik United. Sampai berita ini diturunkan, Sabtu ( 5/10/2019).
Dari sekian gambaran kondisi persepakbolaan di Kab Gresik saat ini, maka kami dari ULTRAS Gresik menuntut dan mendesak kepada DPRD Gresik sebagai kepanjangan tangan rakyat Gresik untuk:
1.Meminta DPRD Gresik agar memidiasi dengan memanggil pihak-pihak terkait, dalam hal ini adalah Manajemen lama ( Periode 2005-2009),Manajemen Baru ( periode 2010 S/d sekarang 2019) dan pihak pemda Gresik, untuk memperjelas proses sejarah peralihan legalitas Gresik United yang awalnya berakte Notaris milik Pemda Gresik (Rakyat Gresik) ke PT Pesegres Joko Samudro.
2.Meminta DPRD Gresik agar mendesak pihak PT Pesegres Joko Samudro untuk lebih profesional dalam mengelola persepakbolaan di Kab Gresik dengan memberikan Hak-hak pemain yang selama ini belum terbayarkan, yaitu Gaji Tahun 2017 dan gaji tahun 2018.
3.Meminta DPRD agar berkirim ke PSSI dan BOPI supaya PT Pesegres Joko Samudro tidak boleh mengikuti kompetisi bola apapun sebelum kewajibannya atas Hak-hak pemain yang belum terbayarkan diselesaikan, dimana sampai hari ini masih dalam proses persidangan di PN Gresik.
4.Memboikot seluruh pertandingan yang di ikuti oleh PT Pesegres Joko Samudro karena tidak layak mengelola persepakbolaan di Kab Gresik.
Pada intinya dari tuntutan di atas, kami dari ULTRAS Gresik dengan harapan agar PT Pesegres Joko Samudro untuk mengembalikan Klub Gresik United Ke Pangkuan Masyarakat Gresik agar menjadi " ASET PEMDA GRESIK "
Penulis Arifin s.zakaria Infojatim.com ( Pendiri dan Penanggung jawab redaksi)
Post a Comment