JAKARTA infojatim.com - Senin 16 Juli 2018, Telah ditemukan senjata api dalam jumlah yang cukup signifikan oleh pekerja Indonesia yang bekerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Dan kami telah sampaikan hal tsb diatas ke hadapan Bapak Presiden perihal laporan / informasi yang sudah kami akurasi secara intens di lapangan. ( 14/7/18)
Sebagaimana diketahui, bahwa PT Indonesia Morowali Industrial Park saat ini mempekerjakan kurang lebih 80.000 pekerja, yang 70% pekerjanya berasal dari Tiongkok atau China.
Mulai dari tenaga administrasi, bagian sampel, buruh, sampai bagian kebersihan pun di isi oleh pekerja dari Tiongkok yang tergolong pekerja non skill, plus tidak bisa samasekali berbahasa Indonesia.
Bahwa kedatangan pekerja non skill asing itu ke negeri kita, justru kemudian dilatih oleh para pekerja kita. Setelah itu barulah mereka diangkat menjadi mandor/supervisor, sementara para pekerja kita yang melatih mereka tetap dipantek menjadi bawahan dan pekerja kasar/non skill.
Bermula, informasi tsb kami dapat/akses melalui sebaran media sosial di masyarakat, untuk kemudian malam ini juga kami lakukan komunikasi dan investigasi rahasia ke lapangan. Hasilnya, bahwa informasi tsb akurat/valid, langsung dari sumber yang menyaksikan secara langsung bahwa:
*(1)* Sejak tiga bulan lalu di dalam perusahaan ini telah ditemukan satu buah petikemas (kontener) yg penuh berisi senjata. Kejadian ini terlihat tidak disengaja oleh karyawan lokal dan mencurigai kuat bahwa ada banyak petikemas lain yang juga berisi berpucuk-pucuk senjata api.
*(2)*. Melihat situasi dan fakta di lapangan timbul pertanyaan: Apakah hal ada kaitan dengan isu terbongkarnya kasus impor 5.000 pucuk senjata ilegal specktek militer oleh Polri pada tahun lalu dari Cina? Sebab, hingga saat ini tidak diketahui persis sudah berapa banyak kontener senjata api yg sudah diselundupkan masuk kewasan industri tersebut.
*Rekomendasi Saran kami*:
*(1)* Sebaiknya dikirim satu tim intelijen khusus yang dibentuk dan dibawah KSP untuk segera melakukan insvestigasi, karena dari informasi yang kami dapatkan malam ini, telah diketahui/ditemukan bahwa senjata api itu benar adanya dan merupakan buatan RRT.
*(2).* Dugaan investigatif kami, ada mata rantainya dengan skandal terbongkarnya impor senjata ilegal. Kami juga berasumsi/berfikiran bahwa sering terjadi pendekatan penanganan keamanan yang dilakukan Polri akhir-akhir ini justru membuat rakyat semakin tidak percaya dengan pemerintah/memperburuk citra pemerintah ada kaitan dengan penemuan senjata ini.
*(3).* Oleh karena itu menurut pandangan kami, temuan-temuan senjata api di atas bagaimanapun merupakan sumbu terjadinya konflik. Sehingga, apabila hal tersebut tidak diatasi secara tepat, baik, dan strategis oleh Bapak Presiden, dikwatirkan menyulut terjadinya G-30S/PKI 65 jilid 2. Bedanya, dulu PKI membentuk Angkatan Ke-5 dengan rencana mempersenjatai buruh dan tani, tetapi dari fakta investigasi lapangan malam ini, justru yang direkrut dan dipersenjatai dengan spektek senjata militer adalah: diduga dari sekelompok diduga oknum polisi.
*(4).* Oleh karena itu,dikwatirkan apabila ada agenda terselebung dari elit tertentu yang ingin memaksakan kemauannya kelak dan tidak diikuti sehingga dikwatirkan jangan sampe polri dibenturkan dengan TNI. Sebagai langkah ikhtiar, kami menyarankan agar di bawah komando KSP, sebaiknya di seputar/ lingkungan Istana Presiden dan Kantor Kepresidenan di Jl. Merdeka Utara, secara rahasia dibangun/dipasang perangkat peralatan anti sadap.
Selama berita ini disajikan menunggu perkembangan selanjutnya.
.
Partner Arifin S.Z TEAM
Post a Comment