GRESIK Infojatim.com - Minggu 25/2/2018 . Hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari belakangan ini, mengakibatkan debit air di Kali Lamong dan Bengawan Solo semakin tinggi. Sedikitnya 4 Kecamatan di wilayah Kabupaten Gresik terendam banjir akibat luapan dua sungai tersebut.
Yakni Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng yang mendapat kiriman banjir dari Kali Lamong. Sedangkan Kecamatan Bungah dan Dukun mendapat kiriman banjir dari Bengawan Solo. Total sudah ada 13 Desa yang terendam banjir, Sabtu (24/02).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Abu Hassan mengatakan, bencana banjir ini diakibatkan tingginya debit air yang ada di Kali Lamong dan Bengawan Solo. "Kalau Kali Lamong ini aliran airnya dari Balongbendo dan Mojokerto. Sedangkan Bengawan Solo dari wilayah Bojonegoro," ujar Abu Hassan, (Minggu 25/2)
Sejauh ini ada dua Kecamatan yang paling banyak terendam banjir. Yakni di Kecamatan Benjeng ada 6 Desa, dan Kecamatan Dukun ada 5 Desa yang terendam banjir. Sementara di Kecamatan Balongpanggang dan Bungah hanya ada satu Desa yang terendam banjir.
"Kita sudah menerjunkan petugas dan tim relawan ke sejumlah lokasi banjir. Dari cacatan kami hari ini ketinggian banjir mencapai 10 centimeter hingga 60 centimeter dari permukaan jalan," pungkasnya.
Amin (32) warga Dusun Karangpoh Desa/Kecamatan Bungah mengatakan, luapan banjir ini terjadi pagi tadi. Ketinggian air mulai naik hingga sore ini. "Pagi tadi airnya hanya menggenang di jalan. Saat ini sudah setinggi pinggang orang dewasa," ujarnya.
Tak hanya itu, bencana banjir yang terjadi di ruas jalan sebelum Jembatan Sembayat juga mengakibatkan kemacetan panjang hingga puluhan kilometer. Pengendara motor dari arah Sidayu, Dukun dan Manyar harus berjalan merambat.
"Dari siang tadi hingga sore ini saya masih terjebak macet. Penyebab kemecetan berasal dari adanya banjir di sebelah utara Jembatan Sembayat," ucap Mundir salah satu sopir truk.
ARZ/Team
Post a Comment