JAKARTA infojatim.com - Jombang yang mempopulerkan diri sebagai kota santri, dan gudangnya ulama' besar di jawa timur, saat ini gempar dan tercoreng dengan ditangkapnya operasi tangkap tangan (OTT) orang nomor satu dikabupaten Jombang ini oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) beberapa waktu yang lalu.
Semua elemen masyarakat acungi jempol atas kinerja KPK yang luar biasa ini, termasuk Ketua BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) yang juga Ketua Umum JCWb(Jatim Corruption Watch) Provinsi Jawa Timur, Prof.Dr.K.M.Muzakkin,M.pdi,MH, (Gus Zakky) ini, "KPK harus kita suport bersama, KPK bekerja untuk memperbaiki negeri ini bukan menghancurkan karir bupati, sudah saatnya semua pejabat di jawa timur di OTT seperti Bupati Jombang ini, ini imbas dari banyaknya laporan elemen masyarakat ke penegak hukum tidak di tindak lanjuti, banyak aset negara yang hilang, banyak laporan korupsi yang menumpuk terhenti, sementara pejabat yang punya peran untuk menegakkan hukum tidak sedikit yang justru berkolaborasi dengan para koruptornya sendiri, dengan maksud agar tidak dihukum berat, agar dibebaskan, dll, dengan menggunakan dalih dan jual beli pasal, yang endingnya adalah transaksi haram dibawa meja.
Setelah Bupati Jombang kena OTT ini, jadikan pelajaran, karena jika tidak, Tunggulah giliran nasibmu wahai bupati-bupati dan pejabat lainya khususnya di jawa timur dan diseluruh indonesia pada umumnya, daftar namamu sudah ada di tangan KPK, semua tinggal menunggu bom waktu dan taqdir dari Allah Swt, sepandai-pandai membungkus bangkai, suatu saat akan tercium juga", tuturnya saat ditemui awak media di depan Gedung KPK Jakarta, (Sabtu,03/02/18).
Selain itu kata Gus Zakky yang juga Pengasuh Pondok Pesantren khusus Rehabilitasi Sakit Jiwa, Pecandu Narkoba, Mantan Preman dan Anak Jalanan,"Dzkikrussyifa' Asma'berojomusti" di Sekanor, Sendang agung Paciran Lamongan Jawa timur ini, menuturkan, "KPK melakukan OTT (operasi tangkap tangan) itu jelas sudah punya bukti dan dasar, KPK tidak sembarangan tangkap orang bila tidak punya data yang valid, dan mendapat laporan dari lembaga yang bisa dipertanggung jawabkan secara hukum.
JCW Provinsi Jatim adalah salah satunya diantara lembaga anti korupsi lainya yang getol dan selalu aktif melaporkan dugaan tindak pidana korupsi di Jawa timur ke KPK ini, bagi JCW bila sudah mendapat data yang valid pasti langsung dilaporkan ke KPK, dengan kerja sama yang baik dengan KPK dan penegak hukum lainya, alhamdulillah setiap laporan dari JWC selalu diperhatikanya" Ungkapnya dengan tegas dan lantang.
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, sudah tiba di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politikus Partai Golkar ini terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh penyidik.
Pantauan di Gedung KPK, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Nyono datang sekira pukul 21.15 WIB mengenakan kemeja biru dongker. Bupati Jombang ini langsung masuk ke ruang pemeriksaan KPK.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah membenarkan adanya operasi tangkap tangan (OTT) malam hari ini. "Ya benar ada kegiatan tim di lapangan sore dan malam ini," kata Febri saat dikonfirmasi, Sabtu (3/2/2018).
OTT ini dilakukan lantaran Bupati Jombang Nyono diduga yang bersangkutan menerima sejumlah uang. "Ada dugaan penerimaan sejumlah uang," kata Febri.
Pungkasnya.
Partner Arifin SZ Team/Kiki JCW.
Post a Comment