LAMONGAN infojatim.com - Hobby bila ditekuni seseorang akan bisa jadi profesi dan penghasilan tersendiri, seperti yang dialami darah cantik asal kota pudak Gresik jawa timur ini, nama asli Ida Nursanti lahir pada tgl 18 pebruari 1970, wanita ini memang sejak kecil sudah bercita-cita untuk menjadi penyiar radio, hobby dan cita-cita yang ditekuninya sejak kecil itu kini jadi kenyataan. Wanita yang akrab di udara dipanggil Santi ini sudah lama santer dalam pembicaraan banyak orang, khususnya pendengar radio Ronggohadi di kota soto ini, ia mulai jadi penyiar radio Ronggohadi Fm Lamongan sejak tahun 1994 hingga sekarang ini, keberadaanya selalu eksis, kreatifitasnya dalam menyapa setiap van-nya selalu bervariatif, itulah yang menjadikan Santi mendapat nilai tersendiri di masyarakat, bahwa dengan adanya Santi Ronggohadi diminati banyak pendengar, faktanya siapa yang tidak kenal dengan Santi penyiar radio Ronggohadi ini, ia selalu bisa mewarnai perkembangan dan kemajuan radio dari masa kemasa, sehingga pantas pemerhati Radio se-Nusantara ini memberikan Apresiasi.
Penyiar radio yang satu ini bila hari senin, rabo, dan kamis membawa acara hallo dangdut, kemudian SAPARI (lagu campursari) jam siarnya 10.00 hingga 15.00. Adapun untuk khusus hari jum'atnya jam 12.00 hingga 18.00 adalahmembawa acara salam namaste(lagu india). Menurut Santi, "Jadi penyiar radio membuat hidupku semakin berwarna dan jadi jembatan bagiku untuk mengenal banyak orang dari segala usia, juga karakter dan profesi yang berbeda" ucapnya saat di hubungi lewat WhatsAapnya (Sabtu/09/12/2017).
Wanita yang sudah mempunyai tiga anak ini melanjutkan pembicaraanya, "bahwa seluruh hidupnya dicurahkan untuk dunia ini, yaitu penyiar radio Ronggohadi yang beralamatkan di jln Sunan Giri 70 Lamongan, apapun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Santi akan selalu komitmen untuk menjadi penyiar radio Ronggohadi Fm ini", tegasnya.
Prof,Dr.Kyai,M.Muzakkin,M.pdi,MH. Pemerhati Radio se-Nusantara ini memberikan Apresiasi kepada Santi yang selama ini telah banyak membantu masyarakat lamongan, lewat kemasan program siaran cantiknya itu, kinerja Santi patut di hargai oleh semua pihak. Menurutnya "Menjadi penyiar radio adalah pahala jika diniati dengan ibadah, menghibur pendengar, memberikan informasi yang positif, memberikan pencerahan, dan memperbanyak perdaudaraan diantara kita, adalah sebuah pahala, sebenarnya menjadi penyiar radio dengan ngebrik di FM, ngebrik di RAPI(Radio Antar Penduduk Indonesia) atau di ORARI (Organesasi Radio Amatir Repubublik Indonesia), substansi adalah sama, hanya formatnya saja yang berbeda, karena masing-masing frekwensi ada aturanya sendiri-sendiri, namun bila dilihat dari sudut pandang kegiatanya, jelas sama, yaitu suatu kegiatan komunikan dua arah yang saling membutuhkan, semoga Santi selalu eksis dan barokah hidupnya,Amin" Tuturnya dengan penuh harap (Sabtu 09/12/2017).
Lebih lanjut Pria yang juga ketua umum JCW(Jatim Corruption Watch)Provinsi jawa timur ini mengatakan bahwa "Menjadi penyiar radio itu adalah pekerjaan mulia, dan bisa jadi sumber penghidupan, tidak hanya itu saja, bila di nikmati maka bisa jadi obat setres, karena di studio
Hati bisa terhibur, selalu mendengarkan musik kesayangan, disamping itu juga ada kepuasan tersendiri ketika bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pendengarnya, seperti kirim salam-salam, atau ada yang riques lagu, dan juga dialog interaktif yang di adakanya setiap waktu tertentu,
Jadi wajar bila para pekerja dunia infotaimen rata-rata orangnya awet muda, jauh dari penyakit, seperti yang di alami Santi ini penyiar andalan Radio Ronggohadi Lamongan".
Demikian kata Muzakkin, pemerhati radio yang juga ketua BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) dan pimpinan pondok pesantren rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba di Jln.Sekanor, Sendangagung, Paciran Lamongan jawa timur ini dalam mengakhiri pembicaraanya.
Bangkitlah Radio FM Indonesia, bangkitlah Rapi dan Orari se-Nusantara
(Kikijcw)/Partner Infojatim.com/Arifin s z/team
Post a Comment