GRESIK,(infojatim.com) - Hari ini, Rabu (08/03/2017) para pejabat pemerintahan di lingkungan pemkab Gresik melakukan ziarah ke sejumlah makam waliyullah penyebar ajaran Islam di kota Gresik masa lampau. Ziarah kali ini dipimpin langsung oleh Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto didampingi Wakil Bupati Dr. H. Moh. Qosim, Sekda Gresik Drs. Kng. Djoko Sulistio Hadid an diikuti oleh para pimpinan SKPD serta unsur forkopimda di lingkup pemerintahan kabupaten Gresik.
Bupati Sambari beserta rombongan berangkat dari kediamannya di Pendopo Alon-alon Gresik menuju Komplek makam Sunan Giri yang berlokasi di desa Giri kecamatan Kebomas Gresik sekitar pukul 07.00 WIB.
Sesampainya disana, rombongan bergegas menuju pusara Makam Sunan Giri dan berdoa bersama yang dipimpin oleh kyai setempat. Semua nampak khusyuk dalam berdoa .
Sunan Giri (Raden Paku) adalah salah satu diantara Walisongo (Sembilan Wali) yang menyebarkan ajaran Islam di Indonesia. Dan wilayah penyebarannya adalah di Gresik dan pernah memimpin pemerintahan di kerajaan Giri di masa lampau selama 20 (dua puluh) tahun dan bergelar Prabu Satmata.
Setelah berziarah ke Makam Raden Paku (Sunan Giri .red), rombongan lantas bergerak menuju Makam Sunan Prapen dan berdoa bersama disana.
Usai berziarah ke di komplek Makam Sunan Giri, lantas rombongan Bupati Sambari langsung menuju Makam Maulana Malik Ibrahim.
Sama halnya dengan Sunan Giri, Sunan Maulana Malik Ibrahim juga termasuk salah satu dari Walisongodan merupakan waliyullah penyebar ajaran islam di tanah Jawa. Beliau juga mengajarkan cara-cara bercocok tanam. Beliau wafat pada tahun 1419 dan dimakamkan di desa Gapurosukolilo, kecamatan Gresik.
Tak berhenti sampai disini, usai berziarah ke makam Maulana Malik Ibrahim, Bupati Sambari, Wabup Qosim, Forkopimda dan para pejabat juga menyempatkan diri untuk berziarah ke Makam Bupati pertama Gresik, yakni KRT Poesponegoro yang letaknya tidak jauh dari pemakaman Maulana Malik Ibrahim. Beliau Bupati pertama Gresik yang menjabat pada tahun 1669 hingga tahun 1732 masehi.
Pada kesempatan itu, Bupati menyatakan, agar kita selalu ingat kepada para leluhur kita. “Makannya setiap tahun saat kita peringati hari jadi kota Gresik, kita selalu bersama-sama berziarah ke makam para Auliya di Gresik,” kata Bupati Sambari.
Wakil Bupati Gresik Dr. H. Moh. Qosim juga menambahkan kegiatan ini mulai dari Syukuran di Giri Kedaton, penobatan Sunan Giri, Kirab Budaya. “Ini bagian dari syiar Islam. Dan melalui kegiatan ini, kami mengajak masyarakat untuk menghormati para leluhur,” ujar Wbaup Qosim.ARZ
Bupati Sambari beserta rombongan berangkat dari kediamannya di Pendopo Alon-alon Gresik menuju Komplek makam Sunan Giri yang berlokasi di desa Giri kecamatan Kebomas Gresik sekitar pukul 07.00 WIB.
Sesampainya disana, rombongan bergegas menuju pusara Makam Sunan Giri dan berdoa bersama yang dipimpin oleh kyai setempat. Semua nampak khusyuk dalam berdoa .
Sunan Giri (Raden Paku) adalah salah satu diantara Walisongo (Sembilan Wali) yang menyebarkan ajaran Islam di Indonesia. Dan wilayah penyebarannya adalah di Gresik dan pernah memimpin pemerintahan di kerajaan Giri di masa lampau selama 20 (dua puluh) tahun dan bergelar Prabu Satmata.
Setelah berziarah ke Makam Raden Paku (Sunan Giri .red), rombongan lantas bergerak menuju Makam Sunan Prapen dan berdoa bersama disana.
Usai berziarah ke di komplek Makam Sunan Giri, lantas rombongan Bupati Sambari langsung menuju Makam Maulana Malik Ibrahim.
Sama halnya dengan Sunan Giri, Sunan Maulana Malik Ibrahim juga termasuk salah satu dari Walisongodan merupakan waliyullah penyebar ajaran islam di tanah Jawa. Beliau juga mengajarkan cara-cara bercocok tanam. Beliau wafat pada tahun 1419 dan dimakamkan di desa Gapurosukolilo, kecamatan Gresik.
Tak berhenti sampai disini, usai berziarah ke makam Maulana Malik Ibrahim, Bupati Sambari, Wabup Qosim, Forkopimda dan para pejabat juga menyempatkan diri untuk berziarah ke Makam Bupati pertama Gresik, yakni KRT Poesponegoro yang letaknya tidak jauh dari pemakaman Maulana Malik Ibrahim. Beliau Bupati pertama Gresik yang menjabat pada tahun 1669 hingga tahun 1732 masehi.
Pada kesempatan itu, Bupati menyatakan, agar kita selalu ingat kepada para leluhur kita. “Makannya setiap tahun saat kita peringati hari jadi kota Gresik, kita selalu bersama-sama berziarah ke makam para Auliya di Gresik,” kata Bupati Sambari.
Wakil Bupati Gresik Dr. H. Moh. Qosim juga menambahkan kegiatan ini mulai dari Syukuran di Giri Kedaton, penobatan Sunan Giri, Kirab Budaya. “Ini bagian dari syiar Islam. Dan melalui kegiatan ini, kami mengajak masyarakat untuk menghormati para leluhur,” ujar Wbaup Qosim.ARZ
Post a Comment