GRESIK,(infojatim.com)
- Kamis besok, dipastikan jalan di Gresik mengalami kemacetan. Karena
jalanan akan dilalui kirab budaya Gresik dengan menyertakan 120 ekor
kuda.
“Atas nama Pemerintah, Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pengguna jalan di Gresik yang mengalami kemacetan. Karena kami sedang merayakan kirab budaya dalam Hari Ulang Tahun Gresik yang ke 430.” Pernyataan ini disampaikan Kepala Bagian Humas Suyono, Rabu (8/3/2016) disela mempersiapan acara kirab esok siang.
Seperti biasanya, kirab budaya diawali dengan sebuah fragmen sejarah yang mengisahkan penobatan Prabu Satmoto (Sunan Giri) di Masjid Sunan Giri (Kompleks Makam Sunan Giri). Setelah penobatan, selepas Sholat Duhur atau sekitar jam 13.00 wib, Prabu Satmoto yang diperankan oleh Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto akan dikirab menuju Pendopo Bupati Gresik. (sekitar Alun Alun Gresik).
Selain kendaraan kirab yang lain, ada 120 kuda yang akan meramaikan jalanan mulai dari Jalan Sunan Giri-Jalan Dokter Sutomo-Jalan Jaksa Agung Suprapto-Jalan Pahlawan- dan berakhir di alun-alun Gresik. Kuda-kuda itu selain sebagai penarik tiga kereta kencana yang dinaiki Bupati beserta Forkopimda. Kuda-kuda itu menjadi tunggangan para Camat.
“ada delapan belas kecamatan yang masing-masing kecamatan akan membawa enam ekor kuda. Selain dinaiki Camat, kuda-kuda itu ada juga yang dinaiki para Kepala Desa” tutur Suyono. Ditambahkan oleh Suyono, pada kirab besok ada tiga budaya daerah yang akan berpartisipasi pada acara kirab masing-masing dari Kabupaten Lamongan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri.
Maksud diadakan acara yang setiap tahun dilaksanakan setiap merayakan hari jadi kota Gresik yaitu penobatan Prabu Satmoto dan kirab. “Penobatan Prabu Satmoto terjadi pada 9 Maret 1487, kejadian itulah yang direkontruksi kembali. Tujuannya, agar generasi yang sekarang lebih memahami sejarah berdirinya kota Gresik yang seiring dengan penobatan Prabu Satmoto atau Sunan Giri” papar Suyono. ARZ
“Atas nama Pemerintah, Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pengguna jalan di Gresik yang mengalami kemacetan. Karena kami sedang merayakan kirab budaya dalam Hari Ulang Tahun Gresik yang ke 430.” Pernyataan ini disampaikan Kepala Bagian Humas Suyono, Rabu (8/3/2016) disela mempersiapan acara kirab esok siang.
Seperti biasanya, kirab budaya diawali dengan sebuah fragmen sejarah yang mengisahkan penobatan Prabu Satmoto (Sunan Giri) di Masjid Sunan Giri (Kompleks Makam Sunan Giri). Setelah penobatan, selepas Sholat Duhur atau sekitar jam 13.00 wib, Prabu Satmoto yang diperankan oleh Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto akan dikirab menuju Pendopo Bupati Gresik. (sekitar Alun Alun Gresik).
Selain kendaraan kirab yang lain, ada 120 kuda yang akan meramaikan jalanan mulai dari Jalan Sunan Giri-Jalan Dokter Sutomo-Jalan Jaksa Agung Suprapto-Jalan Pahlawan- dan berakhir di alun-alun Gresik. Kuda-kuda itu selain sebagai penarik tiga kereta kencana yang dinaiki Bupati beserta Forkopimda. Kuda-kuda itu menjadi tunggangan para Camat.
“ada delapan belas kecamatan yang masing-masing kecamatan akan membawa enam ekor kuda. Selain dinaiki Camat, kuda-kuda itu ada juga yang dinaiki para Kepala Desa” tutur Suyono. Ditambahkan oleh Suyono, pada kirab besok ada tiga budaya daerah yang akan berpartisipasi pada acara kirab masing-masing dari Kabupaten Lamongan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri.
Maksud diadakan acara yang setiap tahun dilaksanakan setiap merayakan hari jadi kota Gresik yaitu penobatan Prabu Satmoto dan kirab. “Penobatan Prabu Satmoto terjadi pada 9 Maret 1487, kejadian itulah yang direkontruksi kembali. Tujuannya, agar generasi yang sekarang lebih memahami sejarah berdirinya kota Gresik yang seiring dengan penobatan Prabu Satmoto atau Sunan Giri” papar Suyono. ARZ
Post a Comment