Gresik, (infojatim.com) - Menjadi tulang punggung bukanlah suatu posisi yang mudah, bagaimana tidak? Pasalnya demi menghidupi keluarga dibutuhkan tenaga yang extra. Sebab seorang yang menjadi tulang punggung adalah pokok kekuatan atau yang membantu dan sebagainya. Bahkan risiko bahaya kadang tak diperdulikan demi mencukupi keluarga.
Seperti yang dilakukan Budi Susanto, Pria asal Jalan Medoho Raya Nomor 33 Rt 05 Rw 07 Desa Sambirejo Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah, Demi mendapatkan uang, Ia memilih bekerja menjadi kernet Tjan Budi Wahono (MD) di salah satu Perusahaan di Semarang.
Namun Budi saat ini tengah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka, Ditengah perjalanan, Mobil yang Ia Kendarai mengalami kecelakaan saat akan menuju malang. Sebelumnya bukan Budi yang mengemudikan, tapi ditengah perjalanan Tjan Budi Wahono (MD) selaku sopir meminta Budi untuk menggantikan.
Karena dianggap lalai, akhirnya Polisi menahan Budi pada tanggal 17 Pebruari 2017 dengan laporan polisi nomor LP 1503/76/II/2017/LL yang di tanda tangani Kasat Lantas AKP Anggi Saputra Ibrahim, IPTU Supriyono Kanit lantas sebagai penyidik, AIPTU Abdul Kholiq selaku penyidik pembantu, Aiptu Samsul penyidik pembantu, Bripka Dedi Dariyanto penyidik pembantu, Brigadir Moch. Zainuri juga sebagai penyidik pembantu. Akhirnya dirinya kini harus rela mendekam di tahanan Resort Gresik.
Keluarga yang ditinggalkan Budi kini kewalahan dalam kesehariannya, sebab Budi merupakan tulang punggung tunggal didalam keluarga karena Dia Sebagai anak pertama. Keluarga Budi berharap agar anaknya mendapatkan keringanan. Orang tua Budi sangat berharap kepada petugas supaya cepat dibebaskan.
Kendaraan Truk Box bermuatan makanan ringan jenis chiki dengan nomor Polisi H 1388 PG yang ketika itu dikemudikan Budi mengalami kecelakaan di Jalan Raya Pantura Desa Samirplapan Kecamatan Duduk Sampean Kabupaten Gresik dengan Kendaraan Dump Truck nomor Polisi W 9194 UD yang dikemudikan Saudara Endra S.
"Harapan kami agar Budi segera dibebaskan dan bisa bekerja kembali pak, kami mohon dengan sangat kepada bapak atau ibu penegak hukum dan jika diperbolehkan kami siap mengajukan permohonan penangguan penahanan peralihan Budi, sebab Budi adalah anak yang menjadi tulang punggung di keluarga kami", terang Karmundi, orang tua Budi.
Tragisnya lagi, saat ini kedua orang tua Budi rentan sakit-sakitan, Bapaknya Karmundi sering sakit faktor umur sementara Ibunya Supiyah mengalami sakit gula darah. Arifin SZ, team.
Post a Comment