GRESIK,(infojatim.com) - ‘Sunan Giri’ dan ‘Maulana Malik Ibrahim’ menyatakan pembangunan Islamic Centre Gresik yang akan dibangun di sekitar alun-alun Gresik segera dimulai. Tekad Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim ini disampaikan saat keduanya tengah bersiap untuk memerankan Kanjeng Sunan Giri serta Maulana Malik Ibrahim dalam Kirab Budaya HUT Kota Gresik ke 530.
Saat itu, Bupati, Wakil Bupati Gresik serta seluruh anggota Forkopimda Gresik berada di Pendopo Bupati Gresik, Kamis (9/3/2017). Mereka yang berpakaian jubah lengkap dengan surbannya, saat itu tengah menemui dan menjawab pertanyaan beberapa wartawan terkait pembangunan Islamic Centre.
“Kamis depan kami akan mengumpulkan Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat sekitar untuk mensosialisasikan pembangunan Islamic Centre tersebut. Dan pada bulan ini juga, proses lelang proyek Islamic Centre senilai 20 milliar rupiah ini akan kami laksanakan” tegas Sambari yang didampingi oleh Wakil Bupati Mohammad Qosim serta seluruh anggota Forkopimda Gresik.
Rupanya, gema pembangunan Islamic Centre ini semakin menggairahkan semangat Bupati beserta anggota Forkopimda dan para petinggi Gresik lainnya. Hal ini karena mereka tengah memerankan tokoh-tokoh penyebar Islam. Mulai Bupati Sambari yang memerankan Raden Paku alias Ainul Yaqien alias Prabu Satmoto atau Kanjeng Sunan Giri.
Prosesi penobatan Prabu Satmoto (Sunan Giri) yang terjadi pada 9 Maret 1487 lalu. Saat ini direkontruksi kembali di Masjid Sunan Giri. Kejadian itulah yang dijadikan tonggak sebagai hari Jadi kota Gresik. Sampai saat ini sudah masuk usia yang ke 530 tahun.
Pada kirab Budaya ke enam kalinya semasa Pemerintahan Sambari Qosim ini terjadi perubahan Pemeran. Kalau sebelumnya Wakil Bupati Gresik memerankan sebagai Syekh Gerigis. Kali ini Mohammad Qosim memerankan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Ketika ditanya tentang peran-peran tersebut Sambari mengatakan bahwa pembagian peran itu sudah di plot oleh para ahli sejarah Gresik.
Kirab Budaya yang berlangsung setelah Penobatan Prabu Satmoto seusai sholat Dhuhur Berjemaah di Masjid Sunan Giri Gresik ini menyertakan sebanyak 120 ekor kuda. Selain menarik tiga buah kereta kencana yang diatangkan khusus tersebut, kuda-kuda ini akan menjadi tunggangan Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Gresik. Tampak Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito yang berada di depan yang diikuti oleh kereta kencana serta ‘pasukan’ berkuda yang ada di belakangnya.
Dalam keterangannya Kepala Bagian Humas Suyono mengatakan, Kirab kali ini seakan memberikan gairah baru dalam untuk memulai pembangunan Islamic Centre. “Sesuai tekad Bupati sejak awal, Pembangunan Islamic Centre ini akan dimulai tahun ini. Prosesnya akan segera dimulai dengan bersosialisasi kepada Alim Ulama dan tokoh masyarakat sekitar” katanya.
Melihat animo masyarakat yang sudah menunggu sejak awal, ternyata kirab ini sangat dinantikan. Hal ini terlihat dari berjubelnya masyarakat pada jalanan meski kirab belum dimulai. “Memang kirab ini adalah puncak pada rangkaian acara. Namun demikian masih banyak acara menarik lainnya berupa hiburan yang mendatangkan artis Nasional dari Jakarta. Bahkan acara hiburan ini akan disiarkan secara langsung oleh Televisi swasta Nasional” katanya.ARZ
Saat itu, Bupati, Wakil Bupati Gresik serta seluruh anggota Forkopimda Gresik berada di Pendopo Bupati Gresik, Kamis (9/3/2017). Mereka yang berpakaian jubah lengkap dengan surbannya, saat itu tengah menemui dan menjawab pertanyaan beberapa wartawan terkait pembangunan Islamic Centre.
“Kamis depan kami akan mengumpulkan Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat sekitar untuk mensosialisasikan pembangunan Islamic Centre tersebut. Dan pada bulan ini juga, proses lelang proyek Islamic Centre senilai 20 milliar rupiah ini akan kami laksanakan” tegas Sambari yang didampingi oleh Wakil Bupati Mohammad Qosim serta seluruh anggota Forkopimda Gresik.
Rupanya, gema pembangunan Islamic Centre ini semakin menggairahkan semangat Bupati beserta anggota Forkopimda dan para petinggi Gresik lainnya. Hal ini karena mereka tengah memerankan tokoh-tokoh penyebar Islam. Mulai Bupati Sambari yang memerankan Raden Paku alias Ainul Yaqien alias Prabu Satmoto atau Kanjeng Sunan Giri.
Prosesi penobatan Prabu Satmoto (Sunan Giri) yang terjadi pada 9 Maret 1487 lalu. Saat ini direkontruksi kembali di Masjid Sunan Giri. Kejadian itulah yang dijadikan tonggak sebagai hari Jadi kota Gresik. Sampai saat ini sudah masuk usia yang ke 530 tahun.
Pada kirab Budaya ke enam kalinya semasa Pemerintahan Sambari Qosim ini terjadi perubahan Pemeran. Kalau sebelumnya Wakil Bupati Gresik memerankan sebagai Syekh Gerigis. Kali ini Mohammad Qosim memerankan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Ketika ditanya tentang peran-peran tersebut Sambari mengatakan bahwa pembagian peran itu sudah di plot oleh para ahli sejarah Gresik.
Kirab Budaya yang berlangsung setelah Penobatan Prabu Satmoto seusai sholat Dhuhur Berjemaah di Masjid Sunan Giri Gresik ini menyertakan sebanyak 120 ekor kuda. Selain menarik tiga buah kereta kencana yang diatangkan khusus tersebut, kuda-kuda ini akan menjadi tunggangan Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Gresik. Tampak Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito yang berada di depan yang diikuti oleh kereta kencana serta ‘pasukan’ berkuda yang ada di belakangnya.
Dalam keterangannya Kepala Bagian Humas Suyono mengatakan, Kirab kali ini seakan memberikan gairah baru dalam untuk memulai pembangunan Islamic Centre. “Sesuai tekad Bupati sejak awal, Pembangunan Islamic Centre ini akan dimulai tahun ini. Prosesnya akan segera dimulai dengan bersosialisasi kepada Alim Ulama dan tokoh masyarakat sekitar” katanya.
Melihat animo masyarakat yang sudah menunggu sejak awal, ternyata kirab ini sangat dinantikan. Hal ini terlihat dari berjubelnya masyarakat pada jalanan meski kirab belum dimulai. “Memang kirab ini adalah puncak pada rangkaian acara. Namun demikian masih banyak acara menarik lainnya berupa hiburan yang mendatangkan artis Nasional dari Jakarta. Bahkan acara hiburan ini akan disiarkan secara langsung oleh Televisi swasta Nasional” katanya.ARZ
Post a Comment