GRESIK - Kehamilan tidak diinginkan menjadi fenomena yang tak lagi mengejutkan, akibat semakin banyaknya perempuan muda yang mengalaminya.
Entah karena hubungan seks bebas tanpa alat kontrasepsi, menjadi korban perkosaan atau pasangan muda yang baru menikah dan tak ingin menambah jumlah anak. Faktor pendukung lainnya yaitu semakin gencarnya media sosial, gadget/HP atau media informasi yang mudah diakses serta minimnya informasi tentang sex. Demikian disampaikan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Hj. Neng Esti Utami joko sulistyohadi saat membuka seminar pemberdayaan remaja untuk menghindari kehamilan yang tidak di inginkan di Gedung Putri Mijil. Rabu ( 26-10-2016).
Nyonya Hj. Neng Esti yang juga istri skretaris Daerah Kab Gresik mengajak para pelajar untuk lebih berhati-hati terutama saat berhadapan dengan internet dan lingkungan sekitar dan pergaulan, agar tak terjebak dalam pergaulan bebas. Semoga dengan diadakannya seminar ini bisa menjawab kekwatiran orang tua, karena perkembangan anak. Untuk itu sebagai orang tua wajib mengikuti perkembangan anak, dalam pergaulan.
Sementara itu nara sumber dari Rumah Sakit Ibnu shina Artiah, Sst, Spd,MM, Kes, saat memberikan paparan, lebih menekankan pada menjaga kebersihan organ Reprodukisi Pri dan Wanita. Pengertian kesehatan organ Reproduksi yaitu sebagai keadaan kesejahteraan fisik, mental, social yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi-fungsi dan proses reproduksi.
Adapun usia anak yang ektra di perhatikan dan diawasi yaitu anak yang berusia 14 tahun keatas, karena usia ini bisa di bilang anak-anak namun rentan terhadap perkembangan lingkungan dalam pergaulan. Demikian juiga anak yang berusia 17 – 19 tahun (dewasa) juga harus berhati-hati dalam memilih teman, terkadang dan mungkin banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan mudah percaya rayuan gombal, kalau sudah terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, tinggal menangis dan meratapi nasib.
Seorang perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan berpotensi mengalami depresi, yang bukan hanya membahayakan dirinya, namun juga janin yang dikandungnya. Tambahnya.
Jangan lakukan perilaku sex bebas, karena dengan mencoba-coba melakun sex bebas maka hidup anda akan dihantui dengan kehamilan di luar nikah, HIV, penyakit kelamin dan aip keluarga.
Seminar Pemberdayaan Remaja untuk henghindari kehamilan yang tidak diinginkan di ikuti para keder DWP dan pelajar jejnag Sekolah menengah Pertama dan Sekolah menengah Atas sebanyak 150 peserta. Karena topiknya sangat menarik bagi remaja, maka banyak para siswi berinteraktif dengan para nara sumber.
Arz/team/d2g
Post a Comment