GRESIK - Meski sempat gelisah, Sri Wahyuni (33) dan Dianto (34) warga Jl Kapten Darmo Sugondo, kecamatan Kebomas, Gresik saat ini sedikit terobati. Pasalnya, pasutri tersebut langsung mendapat perhatian dari pemerintah usai bayi yang dilahirkan secara Caesar pada Selasa (09/08) kemarin ternyata tidak normal dengan mempunyai dua kepala.
Wakil Bupati Gresik saat menjenguk kondisi bayi di ruang khusus anak Rs Ibnu Sina tersebut merasa kasihan. Dirinya mengatakan bahwa seluruh biaya perawatan bayi dan ibunya tersebut seluruhnya ditanggung oleh pemerintah.
"Pemerintah siap menanggung biaya perawatan dan pengobatan sepenuhnya. Jangan sampai ada biaya sepeserpun yang dibebankan kepada keluarga," kata Wabup Qosim, Rabu (10-09-2016).
Namun sangat disayangkan, sebab, hingga 9 bulan usia kehamilan, Sri Wahyuni tidak pernah melakukan USG (Ultrasonografi). Dan tidak mengira kalau anak kedua yang dilahirkan bakal seperti ini.
Sebelumnya, Wabup sempat melihat kondisi Sri Wahyuni yang menjalani rawat inap di ruang terpisah.
Sementara itu, Direktur Utama Rs Ibnu Sina dr. Endang Puspitowati mengatakan, bahwa awalnya bayi terlahir dengan kondisi sesak dengan berat badan 4.200 gram dan panjang 43 cm dengan berjenis kelamin perempuan serta mempunyai kepala dua. Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim ahli bayi kembar dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
"Kalau memang harus dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo ya kita akan kita lakukan. Namun sampai saat ini, kita pantau dan kita kondisikan bayi tersebut agar tetap terjaga secara sehat," ujarnya.
Sementara itu, Dianto mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit dan berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Gresik yang telah memberikan perhatian serius terhadap keluarganya.
"Terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah, dan kami menyerahkan sepenunya kepada pihak rumah sakit," pungkasnya.
Asz/team/d2g
Post a Comment