GRESIK - Pelopori peduli yatim dan dhuafa, dalam satu jam Sambari-Qosim bagikan 1100 paket sembako dan uang tunai.
Aksi petinggi Gresik ini dilakukan Sabtu sore kemarin (25-06-2016) saat menjelang buka puasa. Bupati Sambari membagikan 600 bingkisan sembako serta uang Tunai di Gedung Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islamiah Indonesia (DPD LDII) Gresik. Bingkisan paket sembako serta santunan tersebut dikumpulkan oleh para muzakki LDII Gresik yang dibagikan kepada para yatim, piatu serta kaum dhuafa Gresik dan sekitarnya.
Usai membagikan di Gedung LDII, sebelum buka puasa Sambari-Qosim meluncur ke kantor Pusat PDAM Giri Tirta. Ditempat ini, petinggi Gresik ini sudah ditunggu oleh 500 anak yatim dan dhuafa. Sebanyak 500 paket sembako dibagikan di halaman kantor yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto ini.
Bingkisan ini diterimakan kepada yatim dan dhuafa disekitar kantor PDAM, baik yang ada di wilayah Jaksa Agung Suprapto Gresik, maupun sekitar kantor yang ada di wilayah Desa Kembangan-Kebomas.
Dalam sambutannya saat di gedung LDII, Bupati Sambari memberikan semangat kepada para Yatim piatu. Dia mengatakan semuanya adalah takdir. "Bukan berarti anak yatim piatu itu akan selalu bernasib jelek.
Seperti halnya dirinya yang yatim sejak usia empat belas hari ternyata bisa menjadi Bupati" ujarnya memotivasi para anak yatim piatu yang hadir.
Sambari juga menceritakan betapa sulitnya perjalanan hidupnya dimasa kecil dulu. Dia mengaku sempat ditolah sekolah karena miskin dan tidak punya sepatu. Akhirnya Sambari kecil bisa masuk sekolah kelas satu pada usia belasan tahun.
"Sepatu terbeli ketika saya ada di kelas dua, saya masih ingat sepatu pertama saya dibeli di toko yang ada di pojokan pasar sebelah timur. Sampai saat ini toko sepatu tersebut masih ada dan masih buka" ujar suami Maria Ulfa sambil menerawang.
Tak hanya itu, Sambari juga mengaku masa kecilnya pernah menjadi tukang rombeng. "Selepas sekolah saya masih mencari karung bekas sampai ke wilayah Surabaya.
Lalu karung-karung itu saya bersihkan, saya pilah kemudian saya jual. Pekerjaan ini saya lakukan sampai saya SMP, sampai paman saya melarang saya karena kuatir dipermalukan teman sekolah" tuturnya.
Meski demikian, Sambari tetap giat belajar. Sampai akhirnya bisa masuk SMA Negeri terbaik di Surabaya dan melanjutkan kuliah. "Yang penting kalian ini harus giat belajar, semangat, jangan minder dan terus bercita-cita.
Jangan hanya cita-cita tapi harus dibarengi dengan semangat belajar yang tinggi.
Niscaya kalian akan jadi pemimpin. Akan jadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Jangan menyerah dengan keadaan" harap Sambari.
Serempak para Yatim, dhuafa, Jamaah LDII yang dipimpin ketuanya Abdul Muis Zuhri serta beberapa undangan yang diantaranya ketua DPRD Gresik, Abdul Hamid serempak menjawab, "Amin YRA….."
Asz/team/d2g
Post a Comment