Banda Aceh – Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah melakukan inspeksi mendadak ke Unit Pusat Listrik Lueng Bata dan Kantor PLN UPT Banda Aceh di Lambaro Aceh Besar, Rabu (07/06/2016). Dalam sidak itu, gubernur meminta komitmen para pimpinan PLN untuk tidak memadamkan listrik di Aceh selama bulan ramadan.
"Terutama di waktu sahur, saat berbuka dan tarawih," pinta Gubernur Zaini di Unit Pusat Listrik Lueng Bata, Banda Aceh.
Unit Pusat Listrik Lueng Bata sendiri mempunyai 10 unit mesin dengan kapasitas 33 megawat. Namun empat unit mesin saat ini masih dalam perawatan. Setiap unit mesin mampu menghasilkan listrik hingga 4 megawat. jika dikalkulasikan, semua mesin yang berfungsi bisa mengasilkan listrik 23 megawat.
Meski demikian, Menajer Iunit Pusat Listrik (UPL) Lueng Bata, Andi Sugara, menyebutkan, pasokan listrik dari enam mesin masih cukup. Tugas utama UPL Lueng Bata, kata Andi, adalah penjulang kebutuhan listrik VIP di Banda Aceh.
"Wilayah suplai kita adalah Merduati I dan Prada. Suplai dari unit kita untuk beberapa tempat prioritas seperti Pendopo dan Kantor Gubernur, Rumah Kapolda dan Pangdam serta Rumah Sakit," ujar Andi.
Sebelum gubernur melakukan sidak, kondisi beberapa wilayah seperti di kawasan Pasar Aceh, listrik padam. Kepala UPT Banda Aceh, Anton, menyebutkan kondisi tersebut kemungkinan terjadi karena sedang dilakukan pemeliharaan terhadap jaringan. "Atau mungkin juga ada ganggunan di jaringannya dan lagi dilakukan pengecekan dari teman-teman distribusi area," ujar Anton.
Kebutuhan listrik di Aceh, kata Anton berkisar sekitar 320 megawat. Beban puncak listrik bervariasi mulai dari 300 hingga 360 megawat. Sementara untuk Banda Aceh kapasitas di siang hari sekitar 80 MW, dan 110 MW di malam hari. Saat beban puncak seperti di malam hari, suplay listrik untuk Aceh ikut dipasok dari Medan, Sumatera Utara yaitu sekitar 20 hingga 40 megawat.
Terkait permintaan gubernur untuk tidak terjadi pemadaman selama bulan puasa, Anton menegaskan, hal itu terjadi bukan karena kekurangan punyuplaian listrik melainkan gangguan jaringan. "Itu bisa jadi karena sedang ada peliharaan dan ganguan jaringan," ujar Anton.
"Kita akan maksimalkan. Kondisi pembangkit kita saat ini juga normal dan mudah-mudahan dalam puasa ini kondisinya (akan selalu) normal," ujar Anton.
Dalam sidak tersebut, ikut hadir Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Aceh Ir. T. Syakur, serta Rektor Unsyiah Prof. Syamsul Rizal. (Sumber berita Humas asz fathner)
Post a Comment