SEMARANG - "Pak, mohon ada standarisasi kepemimpinan bagi para bupati/walikota di Jawa Tengah. Selama ini kok ada daerah yang kreatif banget, tapi di beberapa daerah (perkembangannya) gitu-gitu aja. Kalau satu daerah kreatif ya daerah lainnya harus kreatif".
Usulan itu dikemukakan oleh Budi, salah seorang warga Ambarawa, Kabupaten Semarang saat acara dialog interaktif Mas Ganjar Menyapa bertajuk 'Kepala Daerah Baru, Layanan Nomor Satu' di Rumah Dinas Puri Gedeh, Selasa (16/02/16). Dia memandang masih adanya ketimpangan dalam perkembangan beberapa daerah di provinsi ini.
Menanggapi usulan warganya, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menegaskan dirinya memang menuntut kepala daerah di provinsi tersebut untuk menjalankan roda pemerintahan secara kreatif.
Menurutnya, tuntutan itu merupakan hal lumrah mengingat inovasi di dalam pemerintahan daerah telah diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
"Tuntutan inovatif itu wajib. Bukan hanya statement yang muncul dari teori harapan masyarakat, tetapi juga tertulis secara eksplisit di undang-undang pemda. Kepala daerah harus super inovatif, tetapi tetap ada koridor regulasi," tegas orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Ganjar meluruskan, inovasi sebenarnya tidak memiliki standar. Pasalnya, inovasi bergantung pada masing-masing individu. Maka, inovasi di dalam pemerintahan daerah, lanjutnya, dapat berimbas pada respons cepat kepala daerah untuk menuntaskan persoalan-persoalan yang mereka hadapi.
Selain itu, dia berpesan agar kepala daerah serius berkomunikasi dengan warganya. Kanal-kanal komunikasi harus digunakan secara sebaik mungkin.
"Bupati/walikota harus punya kanal komunikasi. Satu, merespon program-program yang telah dirancang berurutan. Kedua, quick response terhadap kasus-kasus. Jalan rusak, orang sakit, dan sebagainya," pesannya.
Sumber : (Humas Jateng)
Post a Comment