SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo minta Bankjatim untuk sedikit mengurangi keuntungan, mengurangi sedikit laju pertumbuhan ekonomi tapi tujuannya pemerataan, dengan sasaran nasabah adalah UMKM. "Ini merupakan program sosial alias penanaman modal akherat,"
Demikian permintaan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2015 PT Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk, di Hotel Bumi, Jl Basuki Rachmat Surabaya, Jum'at (29/01/16)
Menurutnya, kondisi bangsa agak serius karena satu persen jumlah penduduk menguasai 52 % asset nasional. "Hal ini masalah yang cukup serius, dan harus menjadi perhatian Kepala Daerah agar memberikan perhatian lebih kepada masyarakat yang kecil, membela mereka yang memiliki keterbatasan dalam mengakses sumber dana dan permodalan (feasible tapi tidak bankable). Selama ini karena aturan administrasi, mereka tidak bisa menjadi nasabah.
Bankjatim harus berorientasi pada pembangunan Jatim, sebagai industi keuangan harus aktif mempercepat industri keuangan, dengan mengambil posisi bunganya harus lebih rendah dibanding bank lainnya, tujuannya mengurangi tingkat kemiskinan dan pemerataan ekonomi daerah, sehingga ekonomi pedesaan berkembang.
Industri keuangan di Jatim yang mendorong produktiivtas hanya 41,05 % (terdiri dari 27,22 % modal kerja dan 14, 23 % investasi) seharusnya 50 % lebih, sementara yang lain konsumsi lebih dari 50 %.
Oleh karena itu pemerintah harus mendatangkan investasi untuk mengisi. "Perbankan masih takut pada modal kerja dan investasi. Oleh karena itu Bankjatim harus mengambil posisi yang tidak sama dengan bank lainnya," tandasnya.
Direktur Bank Jatim Soeroso melaporkan indikator kinerja Bank Jatim, total aset Rp 42,80 triliun ( naik 12,65 % dibanding tahun lalu Rp 37,9 triliun), penyaluran kredit Rp 28,41 triliun ( naik 8,46 % krn tahun lalu Rp 26,195 triliun), perolehan dana pihak ketiga Rp 34,26 triliun ( naik 13,19 %) dan pendapatan bunga sebesar Rp 4,70 triliun ( naik 15,17 %).
Perolehan deviden saham Rp 43,00 per lembar, hal ini meningkat dibanding tahun lalu Rp 41,86 per lembar. Saham Bank Jatim untuk porsi saham pubik yang dimiliki oleh investor didominasi oleh institusi asing dari 24 negara sebesar 69,35 %, dan investor domestik 30,65 %.
Rencana Bankjatim tahun 2016 yang telah mendapat persetujuan Dewan komisaris Bankjatim, total aset direncanakan meningkat 10,56 %, penghimpunan dana pihak ketiga direncanakan meningkat 11,52 %, penyaluran kredit akan meningkat 14,98 %, dan laba sebelum pajak juga akan meningkat 13,98 %.
Komitmen bankjatim untuk memberikan manfaat pada masyarakat. Hal itu sesuai dengan misinya meningkatkan pangsa pasar, meningatkan profesionalisme, integritas tinggi, orientasi pada kebutuhan pasar, memfasilitasi pengembangan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim.
RUPS Bank Jatim Tahun Buku 2015 yang dihadiri 84,43 % pemegang saham ini, membahas tujuh agenda, antara lain laporan keuangan tahunan, penetapan penggunaan laba bersih, dan penetapan Remunerasi pengurus, semuanya disetujui dengan suara terbanyak.
Sumber : ( Humas Jatim )
Post a Comment