SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengajak, kepada Kepala Sekolah (Kepsek) untuk berlomba-lomba menjadikan suasana sekolah senang dan gembira.
"Pekerjaan rumah kita terpenting saat ini adalah membuat situasi sekolah menjadi nyaman, senang dan gembira. Jika dahulu anak sangat anti sekolah, namun dengan situasi dan suasan sekolah yang gembira membuat mereka menjadi bersemangat untuk sekolah," ujarnya saat memberi arahan pada pemetaan kompetensi Kepala Sekolah SMA, SMK, PK Negeri se-Jatim di Badiklat Prov. Jatim Jl. Balongsari Tama Surabaya, Rabu (10/02/16).
Ia mengatakan, menjadikan suasana sekolah gembira menjadi suatu keharusan. Karena, di era yang serba cepat ini kenakalan remaja bias terjadi antara rumah dan sekolah. Jika dirumah anak diawasi oleh orang tua sedangkan di sekolah mereka diawasi oleh guru.
Untuk itu, dengan situasi sekolah yang gembira dan menyenangkan itulah mereka akan cepat mendapatkan ilmu. "Pada saat sesorang merasa dirinya gembira dan senang, maka disitulah otak akan bekerja dengan sempurna sehingga guru dapat mengisi murid dengan ilmu pengetahuan," ungkapnya.
Kepala Sekolah menurut Gus Ipul merupakan seorang pemimpin yang mampu mengembangkan diri sendiri dan memberdayakan orang lain, sehingga mereka dapat menjadi pemimpin dalam konteksnya masing-masing.
"Kepsek yang sukses adalah mereka yang dapat menjadi contoh, panutan dan leader bagi guru-gurunya sehingga dalam mengajar seorang guru dapat mentransferkan ilmunya dengan baik sehingga menghasilkan generasi generasi hebat, kuat dan cerdas," imbuhnya.
Dalam paparannya, Gus Ipul juga menyinggung tentang ciri dan karakteristik menjadi bangsa yang kuat di era globalisasi. Ciri pertama, karakter yang dimiliki oleh bangsa ini adalah emulasi atau hasrat dan upaya untuk menyamai bahkan melebihi orang lain.
Kedua, consensus atau kebiasaan berkompromi dalam setiap penyelesaian masalah, bukan dilakukan dengan konfrontasi. "Budaya kompromi ini menimbulkan rasa keterlibatan masyarakat yang kuat terhadap kepentingan bersama. Budaya inilah yang menjadi pengikat kuat yang menjadi pengikat dasar Root Binding," urainya.
Karakteristik bangsa yang kuat selanjutnya adalah futurism yakni dengan mempunyai pandangan jauh ke depan. Hal tersebut juga ditunjang dengan kualitas. Mutu yang baik adalah jaminan kualitas. Artinya, dalam setiap proses dan hasil produksi generasi bangsa mutu menjadi faktor penarik (full factors).
Sedangkan ciri terakhir dari karakter bangsa yang kuat adalah generasi mudanya harus senang berkompetisi. Sumber daya manusiadan produk bangsa harus memiliki keunggulan komparatif dalam tata kehidupan dan tata ekonomi global. Untuk itu, Kepsek harus mampu menjadi seorang pemimpin bagi sekolah.
Sumber : (Humas Jatim )
Post a Comment