SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberi penyertaan modal sebesar Rp 2 triliun untuk Bank Jateng. Suntikan dana itu diharapkan dapat membuat Bank Jateng lebih profesional dan leluasa dalam membantu pembangunan di Jawa Tengah.
"Kalau kita masuknya duit Rp 10 miliar, Rp 50 miliar, Rp 100 miliar itu ya nggak 'nendang', Rp 500 miliar saja nggak 'nendang'. Maka kita lagi cari skema agar bank ini menjadi leluasa, gede, dan kemudian lincah untuk bisa kita dorong," kata Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP usai melantik dua direksi Bank Jateng, yakni Pujiono sebagai Direktur Pemasaran merangkap Direktur Unit Usaha Syariah dan Hana wijaya sebagai Direktur Operasional di Gedung Bank Jateng, Selasa (26/1).
Modal yang diberikan kepada Bank Jateng, diminta Ganjar diprioritaskan untuk memberi kredit usaha produktif, khususnya bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mereka sangat membutuhkannya, terutama karena adanya dampak dari krisis ekonomi global yang menimbulkan banyak pengangguran baru akibat PHK.
"Pengangguran ada yang bisa dikerjakan, dibereskan kalau ada investasi masuk dan mereka bisa punya peluang kerja. Berikutnya juga mesti mendorong kemandirian ekonomi dari mereka khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM) dan perorangan. Maka di situlah letak Bank Jateng yang sangat strategis," tuturnya
Ganjar berpandangan UKM menjadi salah satu sektor yang dapat dikembangkan untuk masuk dalam persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Apalagi, mulai 2016 ini Bank Jateng bersama Bank DIY diberi amanah oleh pemerintah pusat untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Amanah itu diharapkan bisa memberi fasilitas bagi pelaku-pelaku UKM yang dulunya tidak mendapatkan akses permodalan.
Sumber : (Humas jateng)
Post a Comment