MALANG - Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul mencanangkan Kampung KB (Keluarga Berencana), di Dusun Lowok Pepen, desa Mojosari, Kec. Kepanjen, Kab Malang, Kamis (14/01/15).
Dalam kesempatan itu Gus Ipul mengatakan, Kampung KB merupakan suatu program memberdayaan masyarakat mandiri, berdaya, dan mengorganisir dirinya serta mengambil inisiastif mengajak masarakat di lingkungan sekitarnya untuk ikut KB dengan mandiri. "Oleh karena itu masyarakat peserta KB harus berdaya, kalau ada orang yang mau bercerai bisa dicegah.
Dari data yang ada, Jatim tidak kurang 500 ribu pasang yang menikah setiap tahun. Sedangkan data pengadilan agama empat tahun yang lalu tercatat 60 ribu yang cerai setiap tahun, dan sekarang sudah mencapai 90 ribu per tahun. Maka dari itu ketahanan keluarga sangat penting, karean salah satu faktor penyebab perceraian adalah pernikahan usia dini.
Dari 10 negara anggota ASEAN jumlah penduduk seluruhnya 600 juta jiwa, dan Indonesia penduduknya terbesar yaitu 240 juta jiwa atau sekitar 30 % lebih. Sedangkan Malaysia hanya 30 juta jiwa, kemudian peringkat berikutnya Singapura dan Thailand. Banyak keberhasilan pembangunan yang sudah bisa dinikmati oleh masarakat.
Dalam kesempatan itu Gus Ipul mengatakan, Kampung KB merupakan suatu program memberdayaan masyarakat mandiri, berdaya, dan mengorganisir dirinya serta mengambil inisiastif mengajak masarakat di lingkungan sekitarnya untuk ikut KB dengan mandiri. "Oleh karena itu masyarakat peserta KB harus berdaya, kalau ada orang yang mau bercerai bisa dicegah.
Dari data yang ada, Jatim tidak kurang 500 ribu pasang yang menikah setiap tahun. Sedangkan data pengadilan agama empat tahun yang lalu tercatat 60 ribu yang cerai setiap tahun, dan sekarang sudah mencapai 90 ribu per tahun. Maka dari itu ketahanan keluarga sangat penting, karean salah satu faktor penyebab perceraian adalah pernikahan usia dini.
Dari 10 negara anggota ASEAN jumlah penduduk seluruhnya 600 juta jiwa, dan Indonesia penduduknya terbesar yaitu 240 juta jiwa atau sekitar 30 % lebih. Sedangkan Malaysia hanya 30 juta jiwa, kemudian peringkat berikutnya Singapura dan Thailand. Banyak keberhasilan pembangunan yang sudah bisa dinikmati oleh masarakat.
Namun pada saat yang sama, ada masalah yang haraus dihadapi bersama. Diantara masalah yang ada, salah satu masalah adalah ledakan penduduk.Kalau jumlah penduduk meningat terus tanpa diiringi kualitas yang baik, dikhawatirkan akan menjadi musibah. Bonus demografi kalau sukses mengatasinya akan menjadi berkah tapi kalau gagal akan menjadi musibah. Maka tugas kita adalah membuat penduduk Indonesia berkah, membuat Indonesia makin maju.
Tantangan kedepan, menjadikan jumlah penduduk yang besar ini berkualitas karena 60 % masyarakat lulusan SD. "Kita ingin melahirkan generasi yang spiritual happines (dekat dengan Tuhan), tapi juga memiliki intelektual happines (cerdas), pyisical happines (sehat), dan material happines atau sejahtera.
Tantangan kedepan, menjadikan jumlah penduduk yang besar ini berkualitas karena 60 % masyarakat lulusan SD. "Kita ingin melahirkan generasi yang spiritual happines (dekat dengan Tuhan), tapi juga memiliki intelektual happines (cerdas), pyisical happines (sehat), dan material happines atau sejahtera.
Oleh karena itu, kita harus mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dengan baik agar melahirkan generasi yang berkualitas, tentunya usaha-usaha ini bukan usaha tahunan tapi sejak Indonesia dan berklanjutan," ujarnya.
"Kita masih perlu partisipasi para kader KB, untuk itu pada kader diharapkan tidak putus asa berbuat untuk generasi mendatang," harapnya
Laju Pertumbuhan Penduduk Jatim mencapai 0,69, sedangkan nasional masih 1,4. "Sebenarnya posisi Jatim sudah aman, hanya tugas kita perlu untuk menjaga dan meratakan. Karena target partisipasi baru 75 %, maka harus ditingkatkan sampai 90 %. Secara umum Jatim sudah berhasil jika dibanding rata-rata nasional, tetapi karena jumlah penduduk Jatim besar maka untuk menjaga kondisi yang ada diperlukan kerja keras. Semua cara dilakukan tapi intinya pada pemberdayaan masyarakat," jelasya.
"Mari kita bekerja keras untuk memperkuat delapan fungsi keluarga, yaitu fungsi agama, sosial (bermasyarakat), tidak melupakan kultur/budaya, perlindungan terhadap anggota keluarga, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan (keluarga adalah guru yang pertama dan utama bagi anak), ekonomi ( keluarga harus bisa menghasilkan nafkah suay aisa hidup normal), dan fungsi lingkungan ( lingkungan harus dijaga baik lingkungan sosial maupun lingkungan poliatik maupun lingkungan alam). Inilah delapan fungsi keluarga yang harus dijadikan suatu pegangan bagi para kader untuk mensosialisasikan dan memapankan di tenga masyarakat," tuturnya
"Kita masih perlu partisipasi para kader KB, untuk itu pada kader diharapkan tidak putus asa berbuat untuk generasi mendatang," harapnya
Laju Pertumbuhan Penduduk Jatim mencapai 0,69, sedangkan nasional masih 1,4. "Sebenarnya posisi Jatim sudah aman, hanya tugas kita perlu untuk menjaga dan meratakan. Karena target partisipasi baru 75 %, maka harus ditingkatkan sampai 90 %. Secara umum Jatim sudah berhasil jika dibanding rata-rata nasional, tetapi karena jumlah penduduk Jatim besar maka untuk menjaga kondisi yang ada diperlukan kerja keras. Semua cara dilakukan tapi intinya pada pemberdayaan masyarakat," jelasya.
"Mari kita bekerja keras untuk memperkuat delapan fungsi keluarga, yaitu fungsi agama, sosial (bermasyarakat), tidak melupakan kultur/budaya, perlindungan terhadap anggota keluarga, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan (keluarga adalah guru yang pertama dan utama bagi anak), ekonomi ( keluarga harus bisa menghasilkan nafkah suay aisa hidup normal), dan fungsi lingkungan ( lingkungan harus dijaga baik lingkungan sosial maupun lingkungan poliatik maupun lingkungan alam). Inilah delapan fungsi keluarga yang harus dijadikan suatu pegangan bagi para kader untuk mensosialisasikan dan memapankan di tenga masyarakat," tuturnya
Dalam rangkaian acara, Gus Ipul didampingi PJ Bupati Malang Ir Hadi Prasetyo dan Kepala Prwakilan BKKBN Prov Jatim Ir Dwi Listyawardani menempelkan stiker KB pada rumah warga,dan mninjau demo kolaborasi program inovasi dri Pemkab Malang
Hadir ketua tim penggerak PKK Kab Malang Ny hadi prasetyo, ketua MUI Kab Malang, Kepala BKKBN Kab/ Kota se Jatim, Kepala Pemberdayaan Perempuan Prov Jatim, Kepala Biro Kesra Setda Prov Jatim, PLKB se Jatim.
Sumber : ( Humas Jatim )
Post a Comment