Bangkalan,- Koramil 0829/10 Galis jajaran Kodim 0829/Bangkalan di bawah pimpinan Danramil Lettu Inf Sugeng Nugroho, perintahkan para Babinsa intensif melaksanakan pendampingan pertanian dengan warga desa binaannya masing-masing.
Seperti yang dilakukan Serda Wasis Babinsa salah satu desa yaitu Desa Pekaden Kecamatan
Galis, membantu kelompok tani masih menggunakan bajak tradisional dengan tenaga sapi untuk membajak lahan sawah, sebelum ditananami.
Galis, membantu kelompok tani masih menggunakan bajak tradisional dengan tenaga sapi untuk membajak lahan sawah, sebelum ditananami.
Nyingkal (bahasa Jawa), atau membajak sawah dengan alat tradisional yang ditarik atau digeret oleh satu atau dua ekor sapi atau kerbau masih dilakukan oleh sebagian petani di wilayah Kabupaten Bangkalan. Salah satunya dijumpai di Desa Pekaden Kecamatan
Galis Kabupaten Bangkalan. Selasa 5 Januari 2015.
Galis Kabupaten Bangkalan. Selasa 5 Januari 2015.
Meski tidak semua petani melakukannya, namun alat bajak tradisional tersebut masih menjadi andalan untuk mengerjakan lahan pertanian di wilayah setempat. Hal itu dilakukan bukan berarti sejumlah petani tidak mau menggunakan bajak mesin atau traktor.
Sebab, kondisi daerah, membuat sebagian petani di bilangan merasa kesulitan jika harus membawa bajak mesin atau traktor.
"Sebagian kondisi area persawahan berada di perkebunan, sehingga membuat sebagian petani kesulitan jika menurunkan atau menaikkan traktor ke sawah, oleh karenanya mereka memilih menggunakan ternak sapi dan bajak tradisional," kata Serda Wasis, salah seorang Babinsa Koramil 0829/10 Galis yang membantu petani, Selasa 5 Januari 2015.
Kondisi demikian memang cukup klasik, menancapkan bajak digeret sapi di sawah, selain menjadi pemandangan menarik saat ini, juga membiasakan sapi bergerak bebas, tidak hanya di dalam kandang saja.
Bajak tradisonal, dinilai oleh petani setempat bisa cukup dalam menancap dan membalik tanah dibandingkan dengan alat bajak bermesin, selain itu area lahan sawah yang dikerjakan banyak dijumpai batu, sehingga sangat rawan jika menggunakan gigi bajak bermesin.
Meski harus sabar dan telaten, namun membajak dengan digeret sapi merupakan salah satu tradisi di antara perkembangan teknologi pertanian
( pendam5brawijaya ) Arifin SZ / Team
Post a Comment