GRESIK - Palang Merah Indonesia (PMI) Jatim merupakan pendonor terbesar di Indonesia. Ini terbukti dari jumlah penerima penganugerahan Satya Lancana Donor Darah Sukarela (DDS) Prov. Jatim sebanyak 500 orang. Sedangkan Penganugrahan Satya Lencana Tanda Kehormatan Sosial untuk DDS 100 kali yang digelar PMI Pusat tahun 2015 sebanyak 423 orang.
Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo pada acara Pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Masa Bakti 2015-2020 serta Penganugerahan Piagam Penghargaan Satya Lancana Donor Darah Sukarela (DDS) 75 Kali Seluruh Jawa Timur Tahun 2015 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (30/11).
"Bahkan berdasarkan data pencapaian tahun 2015 jumlah DDS 50 kali se Jatim sebanyak 1168 orang. Jumlah itu tentunya akan meningkat menuju DDS 75 kali. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Pemprov Jatim. Karenanya kami sangat mengapresiasi orang-orang yang ikhlas mendonorkan darahnya," ungkap Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim.
Ia menjelaskan, apa yang dilakukan para pendonor sukarela tersebut bisa mensejahterakan sesama khususnya yang membutuhkan, karena darah yang didonorkan tidak dapat diganti dengan zat apapun. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 83 tahun 2104 tentang UTD (Unit Transfusi Darah), BDRS (Bank Darah Rumah Sakit) dan jejaring pelayanan transfusi darah, seluruh UTD PMI Jatim wajib melakukan peningkatan SDM dan peralatan.
"Terobosan baru juga diperlukan untuk meningkatkan kelestarian dan penambahan donor darah sukarela dimasa yang akan datang sekaligus peningkatan kuantitas dan kualitas darah transfusi dapat terjamin," jelas Pakde Karwo yang juga menjabat sebagai Pelindung PMI Provinsi Jatim.
Ia menghimbau, para pimpinan baik di instansi pemerintah dan swasta untuk menggerakkan pegawainya agar menjadi DDS melalui PMI yang tersebar di Jatim. Segenap jajaran PMI seluruh Jatim harus berkomitmen untuk selalu meningkatkan dan membina kelestarian DDS serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "Donor darah adalah misi kemanusiaan, karenanya sinergi mesti dilakukan oleh semua pihak. Semoga dengan kepengurusan yang baru PMI Jatim bisa menjalin mitra dengan pemerintah dalam menjalankan misi mulia ini," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Umum PMI Pusat Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla menyampaikan, para pendonor yang menerima penghargaan Satya Lencana DDS 75 kali, berarti telah mendonasikan darahnya setara 20 ltr untuk masyarakat yang lain. "Salah satu milik kita yang sangat berharga adalah darah, karena darah tidak bisa kita beli di toko maupun apotik. Darah hanya bisa diperoleh dari manusia ke manusia sesuai dengan ungkapan setetes darah kita adalah kehidupan bagi orang lain," jelasnya.
Jatim lanjutnya, selalu menyumbangkan donor darah terbesar di Indonesia. Ini membuktikan bahwa masyarakat Jatim menyadari pentingnya menolong sesama, dan kegotongroyongan. Apalagi dalam perkembangan jaman seperti saat ini, semakin banyak kendaraan maka akan meningkatkan kecelakaan, sehingga semakin banyak yang membutuhkan darah. "Semua pengurus PMI Jatim harus tanggap dalam menghadapi bencana, dan terjun langsung dalam memberikan bantuan tanpa membedakan golongan, agama dan kepercayaan," pungkasnya.
Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo pada acara Pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Masa Bakti 2015-2020 serta Penganugerahan Piagam Penghargaan Satya Lancana Donor Darah Sukarela (DDS) 75 Kali Seluruh Jawa Timur Tahun 2015 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (30/11).
"Bahkan berdasarkan data pencapaian tahun 2015 jumlah DDS 50 kali se Jatim sebanyak 1168 orang. Jumlah itu tentunya akan meningkat menuju DDS 75 kali. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Pemprov Jatim. Karenanya kami sangat mengapresiasi orang-orang yang ikhlas mendonorkan darahnya," ungkap Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim.
Ia menjelaskan, apa yang dilakukan para pendonor sukarela tersebut bisa mensejahterakan sesama khususnya yang membutuhkan, karena darah yang didonorkan tidak dapat diganti dengan zat apapun. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 83 tahun 2104 tentang UTD (Unit Transfusi Darah), BDRS (Bank Darah Rumah Sakit) dan jejaring pelayanan transfusi darah, seluruh UTD PMI Jatim wajib melakukan peningkatan SDM dan peralatan.
"Terobosan baru juga diperlukan untuk meningkatkan kelestarian dan penambahan donor darah sukarela dimasa yang akan datang sekaligus peningkatan kuantitas dan kualitas darah transfusi dapat terjamin," jelas Pakde Karwo yang juga menjabat sebagai Pelindung PMI Provinsi Jatim.
Ia menghimbau, para pimpinan baik di instansi pemerintah dan swasta untuk menggerakkan pegawainya agar menjadi DDS melalui PMI yang tersebar di Jatim. Segenap jajaran PMI seluruh Jatim harus berkomitmen untuk selalu meningkatkan dan membina kelestarian DDS serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "Donor darah adalah misi kemanusiaan, karenanya sinergi mesti dilakukan oleh semua pihak. Semoga dengan kepengurusan yang baru PMI Jatim bisa menjalin mitra dengan pemerintah dalam menjalankan misi mulia ini," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Umum PMI Pusat Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla menyampaikan, para pendonor yang menerima penghargaan Satya Lencana DDS 75 kali, berarti telah mendonasikan darahnya setara 20 ltr untuk masyarakat yang lain. "Salah satu milik kita yang sangat berharga adalah darah, karena darah tidak bisa kita beli di toko maupun apotik. Darah hanya bisa diperoleh dari manusia ke manusia sesuai dengan ungkapan setetes darah kita adalah kehidupan bagi orang lain," jelasnya.
Jatim lanjutnya, selalu menyumbangkan donor darah terbesar di Indonesia. Ini membuktikan bahwa masyarakat Jatim menyadari pentingnya menolong sesama, dan kegotongroyongan. Apalagi dalam perkembangan jaman seperti saat ini, semakin banyak kendaraan maka akan meningkatkan kecelakaan, sehingga semakin banyak yang membutuhkan darah. "Semua pengurus PMI Jatim harus tanggap dalam menghadapi bencana, dan terjun langsung dalam memberikan bantuan tanpa membedakan golongan, agama dan kepercayaan," pungkasnya.
Ketua PMI Jatim terpilih H. Imam Utomo S, mengatakan, penerima penghargaan Satya Lancana DDS 75 kali yang diberikan oleh Gubernur Jatim dari 500 orang yang berasal dari Kota Surabaya ialah 244 orang, sisianya dari PMI Kab/Kota se Jatim. Pencapaian jumlah produksi darah hingga Bulan November tahun 2015, lanjutnya, adalah 611,587 kantong. Sedangkan jumlah pemakaian/ permintaan sebanyak 431,678 kantong. "Ini menunjukkan bahwa UTD PMI Kota Surabaya telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Jatim, bahkan dapat memenuhi permintaan daru luar Jatim seperti Aceh, Jogjakarta, NTT, Medan, Samarinda, bahkan Jakarta.
Pada kesempatran tersebut, Pemprov. Jatim juga memberikan bantuan kepada PMI Jatim berupa lima unit ambulance dari yang bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional. (Humas Setdaprov. Jatim/ARZ/team4k2)
Pada kesempatran tersebut, Pemprov. Jatim juga memberikan bantuan kepada PMI Jatim berupa lima unit ambulance dari yang bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional. (Humas Setdaprov. Jatim/ARZ/team4k2)
Post a Comment