GRESIK - Pengembangan kawasan terutama kawasan industry di Kabupaten Gresik dianggap sudah sangat maju.
Berdasarkan pertimbangan itu, Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Tulungagung melakukan studi banding ke Kabupaten Gresik.
Dengan membawa 4 orang Kepala Desa (Kades) dari wilayah Kabupaten Tulungagung, Kepala Bidang Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna BPMPD Tulungagung Diah Margawati belajar lebih jauh tentang pengembangan wilayah Industri, Selasa (10/11/2015).
Rombongan diterima oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Agus Budiono di Ruang Argo Lengis Kantor Bupati Gresik.
Menurut Ketua Rombongan, Diah Margawati para Kades yang di bawa study banding ini adalah mereka yang mendapat bantuan dana Program pengembangan sumberdaya lokal berbasis kawasan (P2SLBK), Badan untuk pengembangan kawasan lokal pedesaan dari Pemerintah Pusat. "Empat orang Kepala Desa ini akan belajar dalam penataan kawasan khususnya industry" kata Diah.
Menanggapi keinginan para Kades dari Tulungagung tersebut, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Agus Budiono menyambut baik.
Agus mengatakan bahwa Gresik sebagai kawasan Industri terbesar dengan ribuan industry baik kecil, menengah dan besar yang tersebar di seluruh kawasan Gresik.
"Selain Industri, Gresik juga mengembangkan kawasan Perumahan di wilayah Gresik selatan dan Kawasan Pariwisata di wilayah Pulau Bawean" jelasnya.
Tentang kawasan industry dengan beberapa industry besar yang berada di tengah kota, Agus menjelaskan bahwa dulunya wilayah Grtesik ini bagian dari Kabupaten Surabaya.
"Saat menjadi Kabupaten, maka industry yang sudah terbangun itu berada di wilayah tengah kota. Bahkan kawasan wisata religi yaitu Makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim juga ada di wilayah kota" tambahnya. Arifin SZ / Team
Post a Comment