SURABAYA - Sekdaprov jatim Dr. H. Akhmad Sukardi Mewakili Gubernur Jawa Timur Memberi sambutan, sekagus membuka Lomba Burung berkicau Piala Pakde Karwo Cup ke V di halaman Universitas Ubaya Surabaya
Pelestarian burung berkicau menjadi daya tarik tersendiri di kalangan masyarakat. Burung berkicau merupakan salah satu jenis unggas kesayangn yang banyak digemari masyarakat luas, mulai dari masyarakat tingkat bawah hingga atas.
"Burung berkicau digemari karena pemeliharaannya tidak memerlukan lahan yang luas dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Tidak hanya itu, burung berkicau mampu menghasilkan suara yang indah.
Memelihara burung berkicau bisa menjadi hiburan bagi masyarakat, bahkan menghilangkan stres," ujar Sekdaprov Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi, MM saat membuka Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional Piala Gubernur Pakde Karwo Cup V di Lapangan Parkir Universitas Surabaya, Minggu (18/10).
Ia mengatakan, saat ini, terdapat berbagai fenomena menarik di masyarakat mengenai pecinta burung Berkicau. Sebagai contoh, tumbuhnya prakasa masyarakat pecinta burung untuk memiliki area-area gantanga sebagai tempat untuk mengadakan latihan bersama maupun latihan prestasi burung berkicau. Jumlahnya cukup banyak dan tersebar di masing-masing kabupaten/kota.
Selain itu, munculnya kegiatan-kegiatan penangkaran burung berkicau. Jika fenomena tersebut dikelola dengan baik, maka bisa menguntungkan secara ekonomis, meningkatkan pendapatan masyarakat, bahkan sangat prospektif sebagai ajang bisnis.
Mengenai penangkaran burung, Akhmad Sukardi meminta kepada seluruh masyarakat pencinta burung berkicau agar ikut mengawal dan meningkatkan kegiatan penangkaran burung.
Ini disebabkan karena di beberapa daerah misalkan saja di Medan, untuk Burung Murai Batu sudah langka, demikian pula Burung Jalak di Bali, termasuk yang ada di sekitar kita seperti Burung Gereja dan Burung prenjak sudah jarang ditemui.
Menurutnya, lomba burung berkicau ini merupakan salah satu wujud nyata partisipasi masyarakat dalam rangka memberikan makna pada aspek pelestarian lingkungan dan sumber daya hayati.
"Lomba burung berkicau tidak hanya melestarikan penangkaran dan budi daya burung berkicau, tetapi juga mampu memberikan motivasi dan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya melestarikan khususnya burung berkicau agar tidak punah," tegasnya.
Lebih lanjut disampaikannya, lomba ini juga menjadi sarana atau ajang untuk saling berinteraksi , komunikasi antar peserta lomba, sehingga dapat terjadi transaksi bisnis.
Berbagai kategori lomba yang diselenggarakan antara lain kelas Pakde Karwo untuk jenis Burung Punglor Merah A dan Punglor Merah B dengan tiket sebesar Rp. 500 ribu, kelas Hari Jadi Provinsi untuk jenis Burung Punglor Merah, Cucak Hijau, Kacer, Murai Batu, Cendet, Love Bird dengan tiket Rp. 400 ribu.
Berikutnya kelas PBI Surabaya untuk jenis Burung Punglor Merah, Love Bird, Cucak Hijau, Kacer, Cendet, Murai Batu, Kenari, Punglor Kembang Ring dengan tiket sebesar Rp. 300 ribu. Kelas Provinsi Hijau untuk jenis Burung Kenari, Cucak Hijau, Cendet, Murai Batu, Kacer, Tledekan, Love Bird A, Love Bird B dengan tiket sebesar Rp. 200 ribu.
Selain itu, kelas Grahadi dilombakan untuk jenis Burung Punglor Merah, Cucak Hijau A, Cucak Hijau B, Cendet, Kenari, Black Throay/Elde Sanger Blacken/ Blacksang, Pai Ling/ Sanma/ Sonca, Love Bird, Cucak Jenggot/Kapas Tembak dengan tiket Rp. 150 ribu. Kategori terakhir adalah kelas Special Ring untuk jenis Burung Punglor Kembang Ring, Cucak Rowo Ring, Murai Batu Ring, dan Kacer Ring dengan tiket sebesar Rp. 100 ribu.
Setiap kategori memiliki juara masing-masing dan diberikan hadiah uang pembinaan. Hadiah pembinaan di kelas Pakde Karwo diberikan kepada Juara I sebesar Rp. 15 juta, Juara II sebesar Rp. 10 juta, Juara III sebesar Rp. 7 juta, Juara IV sebesar Rp. 3 juta, Juara V sebesar Rp. 2 juta. Berikutnya Juara VI sebesar Rp. 1,5 juta, Juara VII sebesar Rp. 1 juta, dan Juara VIII-X masing-masing sebesar Rp. 600 ribu.
Kelas Hari Jadi Provinsi juga dibagikan hadiah pembinaan. Juara I memperoleh hadiah pembinaan sebesar Rp. 6 juta, Juara II memperoleh Rp. 4 juta, dan Juara III memperoleh Rp. 2 juta. Sedangkan Juara IV memperoleh Rp. 1 juta, Juara V memperoleh Rp. 800 ribu, Juara VI memperoleh Rp. 700 ribu, dan Juara VII-X memperoleh Rp. 500 ribu.
Di kelas PBI Surabaya, Juara I memperoleh Rp. 4 juta, Juara II memperoleh Rp. 2,5 juta, Juara III sebesar Rp. 1,5 juta, Juara IV sebesar Rp. 1 juta, Juara V sebesar Rp. 750 ribu, Juara VI sebesar Rp. 500 ribu, dan Juara VII-X memperoleh Rp. 350 ribu.
Di kelas Provinsi Hijau, Juara I memperoleh Rp. 2,5 juta, Juara II memperoleh Rp. 1,5 juta, Juara III sebesar Rp. 1 juta, Juara IV sebesar Rp. 650 ribu, Juara V sebesar Rp. 450 ribu, Juara VI sebesar Rp. 350 ribu, dan Juara VII-X memperoleh Rp. 250 ribu.
Hadiah pembinaan juga diberikan bagi pemenang di kelas Grahadi. Juara I memperoleh Rp. 2 juta, Juara II memperoleh Rp. 1,2 juta, Juara III sebesar Rp. 800 ribu, Juara IV sebesar Rp. 600 ribu, Juara V sebesar Rp. 400 ribu, Juara VI sebesar Rp. 300 ribu, dan Juara VII-X memperoleh Rp. 200 ribu.
Kategori terakhir yakni kelas Special Ring diberikan hadiah pembinaan bagi para pemenang. Juara I memperoleh Rp. 1,5 juta, Juara II sebesar Rp. 1 juta, Juara III sebesar Rp. 700 ribu, Juara IV sebesar Rp. 600 ribu, Juara V sebesar Rp. 300 ribu, Juara VI sebesar Rp. 200 ribu, dan Juara VII-X memperoleh Rp. 150 ribu
Sedangkan untuk juara umum, BC akan diberikan Trophi dan uang sebesar Rp. 1 juta, dan SF diberikan trophi dan uang sebesar Rp 750 ribu. Juara umum ditentukan berdasarkan perolehan juara pertama terbanyak apabila sama ditentukan juara II dan seterusnya.
Sumber : Humas Jatim
Post a Comment