Semarang - Indonesia sudah membangun kemitraan industri dengan Jepang sejak puluhan tahun lalu. Pintu investasi Indonesia terbuka luas bagi negeri sakura itu.
Kemitraan yang sudah dibangun semestinya bisa diiringi dengan transfer teknologi.
Saat diwawancarai Daily Editor PT NNA Makiko Yamamoto di ruang kerja gubernur, Selasa (13/10), Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP berpendapat transfer teknologi merupakan politik etis di bidang industri.
"Tetapi Jepang tidak mudah untuk melakukan (transfer teknologi) itu. Saya tidak tahu alasannya. China lebih mau (transfer teknologi). Begitu pula di Jerman. Mereka terbuka sebagai industri.
Artinya, simbiosis mutualisme di dalam konteks industri dan kebutuhan, make it the worth better. Kalau take and give bagus, friendshipnya semakin terjaga.
Jangan lupa lho masyarakat Indonesia adalah pengguna kendaraan Jepang terbanyak di dunia," tuturnya sembari mengingatkan.
Ganjar membeberkan Indonesia butuh industri padat karya. Sehingga, perspektif industrinya tidak sekadar memproduksi barang, tetapi juga membangun kehidupan masyarakat agar lebih sejahtera.
Sebab dengan begitu, masyarakat akan memperoleh pendapatan, memiliki rumah dan dapat mencukupi kebutuhannya.
Sumber : Humas Jateng
Post a Comment