GRESIK - Warga Gresik Kota Baru, Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik digegerkan dengan peristiwa terbunuhnya salah satu warga di Jalan Bintan 41. Korban bernama Tri Indriatmoko (Moko) yang tewas dengan tiga luka tusukan dan sayatan benda tajam. Dugaan sementara modus operandi peristiwa itu adalah perampokan.
Kepada wartawan, paman korban bernama Hengki Purnomo, mengungkapkan, saat itu istri korban, Yustina Ariani menemani anaknya tidur di kamar lantai dua. Sementara korban yang diketahui bekerja di PT Petrokimia Kayaku itu tidur sendiri di ruang tamu lantai bawah dekat pintu utama. Mendengar suara gaduh dari arah lantai satu, Yustiana bergegas turun mendatanginya. Namun terlambat ia justru menemukan suaminya sudah terkapar bersimbah darah
"Seketika itu Yustiana berteriak meminta tolong, dan warga langsung datang membawa Moko ke Rumah Sakit Semen Gresik," terang Hengky.
Namun sayang, lanjut Hengky, nyawa korban tidak tertolong setelah berada di rumah sakit akibat lukanya yang sangat parah. "Setelah otopsi selesai, jenazah Moko akan dimakamkan di Jogja. Dan keluarga kami nanti akan pindah ke Yogya, karena di sini tidak aman," kata Hengky.
Sementara itu, Polres Gresik tampak menaruh perhatian khusus terhadap kasus itu. Dari TKP polisi mengamankan dua pasang sandal, tas, pisau lipat bergagang biru serta sarung tangan.
"Kami tetap menaruh perhatian serius dalam kasus ini. Setelah kami berhasil mengidentifikasi barang bukti, fokus selanjutnya membiru pelaku," kata Wakapolres Gresik Kompol Indra Mardiana, usai olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban.
Dari hasil olah TKP dugaan sementara menyebutkan pelaku beraksi seorang diri naik ke lantai dua melalui pagar depan, kemudian masuk dalam rumah lewat jendela dan turun ke lantai satu melalui tangga. Pelaku yang sudah mendapat telepon seluler (Ponsel) akan kabur, tapi pemilik rumah memergokinya dan akhirnya terjadi perlawanan dan berujung penusukan. Arifin
Kepada wartawan, paman korban bernama Hengki Purnomo, mengungkapkan, saat itu istri korban, Yustina Ariani menemani anaknya tidur di kamar lantai dua. Sementara korban yang diketahui bekerja di PT Petrokimia Kayaku itu tidur sendiri di ruang tamu lantai bawah dekat pintu utama. Mendengar suara gaduh dari arah lantai satu, Yustiana bergegas turun mendatanginya. Namun terlambat ia justru menemukan suaminya sudah terkapar bersimbah darah
"Seketika itu Yustiana berteriak meminta tolong, dan warga langsung datang membawa Moko ke Rumah Sakit Semen Gresik," terang Hengky.
Namun sayang, lanjut Hengky, nyawa korban tidak tertolong setelah berada di rumah sakit akibat lukanya yang sangat parah. "Setelah otopsi selesai, jenazah Moko akan dimakamkan di Jogja. Dan keluarga kami nanti akan pindah ke Yogya, karena di sini tidak aman," kata Hengky.
Sementara itu, Polres Gresik tampak menaruh perhatian khusus terhadap kasus itu. Dari TKP polisi mengamankan dua pasang sandal, tas, pisau lipat bergagang biru serta sarung tangan.
"Kami tetap menaruh perhatian serius dalam kasus ini. Setelah kami berhasil mengidentifikasi barang bukti, fokus selanjutnya membiru pelaku," kata Wakapolres Gresik Kompol Indra Mardiana, usai olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban.
Dari hasil olah TKP dugaan sementara menyebutkan pelaku beraksi seorang diri naik ke lantai dua melalui pagar depan, kemudian masuk dalam rumah lewat jendela dan turun ke lantai satu melalui tangga. Pelaku yang sudah mendapat telepon seluler (Ponsel) akan kabur, tapi pemilik rumah memergokinya dan akhirnya terjadi perlawanan dan berujung penusukan. Arifin
Post a Comment