JAKARTA - Kian memprihatinkan saja kondisi penduduk di Indonesia terutama di pedesaan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, bulan maret 2015 jumlah penduduk miskin mencapai 28,59 juta orang atau 11,22 persen kini mengalami peningkatan sebesar 0,86 juta orang. Sedangkan di perkotaan mencapai 8,29 dari 8,16 persen. Perhitungan ini didasarkan pada penduduk dengan pengeluaran per kapita setiap bulan di bawah garis kemiskinan.
Kepada media, Kepala BPS Suryamin mengatakan, terjadinya peningkatan angka kemiskinan adalah akibat melonjaknya harga pangan dan kenaikan harga BBM akhir tahun kemarin.
Lanjut Suryamin, harga komoditi pangan memang sangat berpengaruh besar sebagai penyebab peningkatan angka kemiskinan dibanding kebutuhan lain seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Ini bisa terlihat dari Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2015.
Sementara pengaruh komoditi pangan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan. Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan diantaranya adalah biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
Post a Comment