GRESIK-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gresik tidak lama lagi, relawan Sambari-Qosim siapkan pertahanan, sementara Husnul Khuluq Cabub yang di usung partai PDIP, PAN, Gerindra masih dihantui beberapa kasus yang melibatkannya, Jum'at (11/09/2015)
Chumaidi ketua relawan Pasangan Sambari Qosim mengatakan bahwa pasangan SQ saat ini masih mempunyai popularitas yang tinggi, hal itu terbukti dari survei yang dilakukan beberapa relawan di lapangan,
"menurut hasil survei yang di lakukan Relawan Gerakan Sosial (RGS) Samari-Qosim hasilnya masih 70%, dan apabila digelar Pilkada saat ini saya yakin pertahanan akan menang" kata Chumaidi seperti dikutip Antara Jatim.
Sementara calon bupati Husnul Khuluq masih dihantui dugaan kasus korupsi jasa Retribusi pelabuhan Semelting Gresik yang masih dalam pemeriksaan di polda Jawa Timur.
Kabit humas Kombes Pol Agro memaparkan pemeriksaan terhadap Husnul khuluq sampai saat ini belum menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi jasa retribusi yang telah dibuktikan oleh BPKP sesuai laporan polisi No.LP.H/21/V/2015 serta Sprin Sidik /280/V/2015 DIS-KRIMSUS Tanggal 15/05/2015.
Menurut Praktisi Hukum Wayan Titip terkait kasus itu berkomentar
"Karena kalau bisa dijadikan proses hukum maka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bisa macet, sebab masyarakat yang tidak puas dengan penetapan KPU bakal mengajukan gugatan ke PTUN, maka pilkada bisa dihentikan dan atau macet lantaran harus menunggu putusan pihak PTUN terlebih dahulu", ujurnya kepada.
Selain itu Selama beliau menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Bojonegoro dalam lembaga pendidikannya tidak mengalami kemajuan namun yang terjadi malah kemunduran, sehingga pendidikan di Bojonegoro masih carut marut, menurut ketua PMII Anas Ubaidillah masih banyak gedung sekolahan yang taidak layak huni.
"contoh kecilnya saja saat ini ada ratusan gedung-gedung sekolah yang rusak tidak diperbaiki, serta banyak guru yang terlibat hukum tidak ditindak tegas, ungkapnya di Sinar Pagi Baru. Arifin Z team.
sebagai warga gresik saya sangat kecewa melihat praktek2 kecurangan dalam kampanye pilbub gresik,yang memanfaatkan fasilitas pelayanan masyarakat spt;kelurahan,kecamatan dengan dalih mengajak masyarakat wisata ziarah wali,mengadakan pagelaran wayang ataupun musik yang sebenarnya adalah politik uang.dimana KPU?di mana pengawas pemilu?
ReplyDelete