GRESIK - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bersama rombongan mengawali pendaratan perdana di Lapangan Terbang (Lapter) perintis Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu siang (23/9/2015).
Jonan yang didampingi sejumlah anggota rombongan dari Kementerian Perhubungan dan Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Jazilul Fawaid mendarat dengan sempurna di landasan ancang atau "runway" bandara yang baru selesai dibangun dan disempurnakan tersebut.
Rombongan Jonan disambut Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, dan wakilnya, Mohammad Qosim. Selain Bupati dan Wakil Bupati Sambari-Qosim, ratusan warga menyambut Jonan dengan sangat antusias. Warga Bawean menganggap Jonan sebagai menteri perhubungan yang pertama kali menginjakkan kakinya di Pulau puteri tersebut.
Di hadapan warga, Jonan Igansius menyatakan Lapter Bawean sudah cukup layak untuk didarati pesawat sejenis King Air. Namun menurutnya masih perlu perpanjangan landasan dari sekarang 930 meter menjadi minimal 1.300 meter. Jonan berjanji akan mendukung penuh beroperasinya bandara Bawean menjadi bandara perintis paling lama awal Januari 2016.
Di bandara Bawean tersebut, masih banyak perlengkapan yang perlu diperbaiki. Selain memperpanjang dan memperlebar runway, juga masih diperlukan fasilitas alat navigasi, peralatan terminal penumpang, pagar dan lampu runway.
Dia berharap, warga Bawean mendukung upaya tersebut dengan menyediakan lahan untuk pengembangan lokasi bandara, khususnya untuk perpanjangan runway. "Kalau besok tanahnya sudah ada, lusa saya bangun runway-nya," kata Jonan.
Pendaratan pertama pesawat jenis King Air Kalibrasi Uji Navigasi dengan berbadan lambung PK-CAO itu dipiloti oleh Captain Iwan Kurniawan. Menurut Iwan, secara infrastruktur kondisi landasan ancang atau "runway" Lapter Bawean masih perlu disempurnakan, karena kondisinya masih belum halus karena adanya kerikil dan debu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur Wahid Wahyudi mengemukakan pengoperasian Lapter perintis Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, masih terkendala beberapa penyempurnaan sisi atas landasan ancang. "Seharusnya dalam semester akhir 2014 sudah bisa dioperasionalkan, namun masih menunggu persetujuan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara", kaya Wahid.
Masih menurut Wahid, berdasarkan pantauan di lokasi lapter sudah tersedia beberapa fasilitas bandara, seperti ruang tunggu dan keberangkatan penumpang, ditambah beberapa fasilitas seperti alat pemeriksaan atau "metal detektor" dan garis kuning landasan untuk pengaturan pesawat. "Setelah adanya tinjauan langsung oleh Menhub, Lapter Bawean bisa segera dioperasionalkan untuk mendukung trasnportasi udara di Provinsi Jatim" harapnya.
Post a Comment