SURABAYA-Peringatan
Hari Anak Nasional, Pemkot Surabaya Ikrarkan Kampung Ramah Anak
Setelah
kemarin, dalam usaha menciptakan lingkungan yang ramah untuk anak belajar dan
bermain. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas-KB) Kota Surabaya melakukan gerakan
Inisiasi Kampunge Arek Suroboyo (IKAS)
Puncaknya,
pagi tadi (29/8), di halaman Taman Surya, bersamaan dengan Puncak peringatan
Hari Anak Nasional, dilakukan juga pemberian penghargaan bagi Kampung pendidikan
menuju kampunge arek suroboyo yang diikuti oleh 161 kelurahan di 31 Kecamatan
Kota Surabaya.
Di
acara yang dihadiri oleh Kepala BNN Kota Surabaya, AKBP Suparti, Kepala Dinas
Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, bersama Forum Pimpinan Daerah Kota Surabaya,
dan Jajaran SKPD Kota Surabaya. Kepala Bapemas Kota Surabaya, Nanis Chairani
dalam laporannya menyebutkan, bahwa kegiatan
tahun ini sedikit istimewa, karena acara ini didukung juga oleh Muspika Kota
Surabaya, Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan Kota Surabaya dan ibu ketua
tim penggerak PKK.
“Acara
tahun ini sangat spesial, dari 154 kelurahan yang terdaftar, pada final
terdapat 161 kelurahan. Kami berharap, para kontestan ini semakin mampu
memahami dan mengerti cara berpartisasi untuk menciptakan kampung mereka
menjadi kampung yang nyaman untuk tempat belajar, tempat berekreasi, dan sehat
untuk anak-anak,” imbuh Nanis.
Dihadapan
para orang tua pelajar dari berbagai jenjang pendidikan yang hadir, Wali Kota
Surabaya, Tri Rismaharini mengingatkan bahwa kedepan dalam menghadapi era
global para orang tua diwajibkan untuk mendisiplinkan anak-anaknya dalam
berbagai bidang. Karena anak-anak ini nantinya yang akan memegang peranan
penting.
“pada
tahun 2010 hanya ada 300 anak yang berprestasi tingkat kota sampai dunia, di tahun
2014 kemarin kita memiliki 5000 anak yang berprestasi di tingkat kota dan
dunia. Ini artinya, ruang yang diberikan para orang tua, guru, kepala sekolah,
dan tokoh masyarakat, sudah membuktikan bahwa anak-anak kita mampu
berprestasi,” tegas wali kota.
Melalui
kampung pendidikan, kampunge arek suroboyo, Wali Kota mengajak para orang tua,
dam tokoh masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dari narkotika.
Selain itu, Wali kota perempuan pertama di sejarah pemerintahan kota surabaya
ini juga menambahkan, bahwa setiap orang tua wajib melakukan pengarahan kepada
anaknya, meskipun telah menginjak usia dewasa. Anak-anak yang dulunya memiliki
masalah di lingkungan dengan arahan yang benar mereka mampu mencetak prestasi.
Bahkan, anak-anak yang berkebutuhkan khusus, mampu untuk menciptakan karya
lukisan yang sudah dipajang di berbagai negara.
Setelah
memberikan arahan kepada para pelajar, orang tua, guru dan kepala sekolah yang
hadir, Wali Kota bersama Kanit Intelkam Polrestabes Surabaya, AKP Alum Asofi,
Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya,
Ikhsan, Kepala Sub Bagian Pembinaan Kejaksaan Kejaksaan Negeri Kota Surabaya,
melakukan penandatangan plakat ikrar gerakan nasional anti kekerasan seksual
kepada anak, yang dibacakan oleh tim
penggerak PKK , tokoh masyarkat, dan LKMK Kota Surabaya.
Kepala
Bapemas-KB Kota Surabaya, Nanis Chairani menambahkan komitmen Pemkot adalah
menjadikan Surabaya sebagai kota yang aman dan nyaman bagi anak-anak sehingga
mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Menurut Nanis, dengan
terpenuhinya semua kebutuhan dasar, anak-anak akan tumbuh menjadi manusia
berkualitas.
“jika
terjadi kasus kekerasan seksual terhadap anak, harap masyarakat memberikan
laporan sehingga lekas ditangani. Pada level kelurahan ada satuan tugas
perlindungan perempuan dan anak. Pada tingkat kecamatan pusat krisis berbasis
masyarakat (PKBM) siap memfasilitasi penyelesaian masalah anak. Sedangkan, pada
skala kota, Surabaya punya Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan
Anak (PPT-P2A),” imbuh mantan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Surabaya
ini.
Sementara,
penghargaan Kampung pendidikan menuju kampunge arek suroboyo tahun 2015, untuk
kategori kampung belajar, juara pertama diraih oleh Kelurahan Babat Jerawat,
juara kedua Kelurahan Ngagel Rejo dan juara ke tiga Kelurahan Wonokusumo.
Sedangkan,
untuk kategori Kampung Asuh, Kelurahan Dukuh Setro menempati juara pertama,
disusul Kelurahan Jambangan pada posisi
ke dua, dan Kelurahan Karang Poh pada posisi ke tiga.
untuk kategori Kampung Sehat, juara pertama diraih oleh Kelurahan Wonokusumo, juara kedua Kelurahan Jambangan, dan juara ketiga Kelurahan Dukuh Setro. Untuk kategori Kampung Aman, Kelurahan Gubeng Kertajaya meraih juara pertama, disusul Kelurahan Dukuh Setro pada posisi ke dua, dan Kelurahan Ngagel Rejo pada posisi ketiga.
Kategori
terakhir, kampung kreatif diraih oleh Kelurahan Lontar pada juara pertama, Kelurahan
Banyu Urip pada juara ke dua, dan Kelurahan Jambangan pada posisi ketiga. Sebelumnya,
Wali Kota sempat menyanyikan beberapa
lagu bersama enam anak inklusi bersuara emas yang lihat memainkan alat musik di
atas panggung.
Post a Comment